Suara.com - Mantan juara dunia tinju kelas welter, Carlos Baldomir, divonis 18 tahun penjara. Vonis ini atas kasus pelecehan seksual terhadap anak perempuannya.
Keputusan itu dijatuhkan oleh hakim pengadilan di Santa Fe, Argentina, Kamis (1/8/2019). Vonis tersebut lebih rendah dari tuntutan jaksa, yakni 20 tahun penjara.
Dikutip dari BBC, Jumat (2/8/2019), pria berusia 48 tahun itu ditangkap pada November 2016 menyusul laporan dari mantan istrinya.
Baldomir dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual berulang kali terhadap putrinya antara kurun waktu 2012 dan 2014, ketika anak itu berusia tujuh hingga delapan tahun.
Baldomir membantah tuduhan itu dan pengacaranya menyatakan bahwa hukuman tersebut sangat berlebihan.
Saat menghadiri sidang pada pekan lalu, Baldomir mengacungkan jari tengahnya kepada para jurnalis yang tengah meliput persidangannya.
Nama Carlos Baldomir mulai terangkat di dunia tinju setelah mengalahkan juara bertahan Zab Judah lewat kemenangan angka mutlak pada Januari 2006.
Atas kemenangan itu, Baldomir pun berhak atas sabuk juara dunia kelas welter WBC.
Setelah berhasil mempertahankan mahkota WBC-nya melawan mendiang Arturo Gatti, Baldomir kehilangan gelarnya usai kalah dari Floyd Mayweather dalam pertarungan unifikasi gelar, November 2006.
Baca Juga: Mengenang Agung Hercules, Sang Pembawa Obor Asian Games 2018
Carlos Baldomir memutuskan gantung sarung tinju pada 2014. Selama karier profesionalnya, ia telah 71 kali bertarung dengan rincian 49 kali menang (15 diantaranya KO), 16 kali kalah, dan enam kali seri.
Berita Terkait
-
Jadwal WBA Asia: Tibo Monabesa Hadapi Petinju Kazakhstan, Laga Panas di China
-
Agus Buntung Bakal Diadili 16 Januari
-
Agus Buntung Jalani Rekonstruksi Kasus Pelecehan di Tiga Lokasi, Lakukan 49 Adegan
-
Komnas Perempuan Tak Setuju Kasus Pelecehan Diviralkan Agar Cepat Ditangani, Ini Alasannya
-
Dugaan Pelecehan Seksual: Hasyim Bantah Rayu Anggota PPLN Lewat Video Ucapan Ini
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025