Suara.com - Asisten Deputi PengembanganOlahraga Tradisional dan Layanan Khusus Kementerian Pemuda dan Olahraga, Aris Subiyono, membuka Kajian Lintas Perspektif e-Sports dalam Paradigma Keolahragaan Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan di The Alana Hotel and Convention Center, Yogyakarta, 5 - 7 Agustus 2019 .
Acara ini diikuti oleh para ahli dari beragam latar belakang. e-Sport sendiri merupakan olahraga yang akan dikaji dampaknya dari segi ekonomi, ilmu olahraga, sosiologi, psikologi, kesehatan, bisnis dan lain-lain.
“Agar tidak terjadi pro dan kontra lagi terkait e-sport yang mengedepankan dasar pikiran masing-masing. Makanya, para ahli di berbagai bidang kita hadirkan di sini untuk berdiskusi," ujarnya.
Beberapa waktu belakangan, e-Sports digandrungi oleh anak muda Indonesia. Tak main-main, potensi Indonesia untuk memperoleh medali pada event olahraga internasional juga sangat besar.
Tak heran, pada pertandingan eksibisi Asian Games 2018, tim e-Sports Indonesia mampu meraih medali emas.
Tak seperti olahraga lainnya yang banyak melakukan gerakan fisik, e-Sport kemudian menuai pro dan kontra di masyarakat. Bagaimana tidak, masyarakat dihadapkan dengan pilihan yang sulit.
e-Sports memang menjadi salah satu pilihan untuk dapat berprestasi, namun bermain game terus-menerus setiap hari (untuk latihan), apakah tidak akan memberi dampak buruk bagi tubuh? Apakah itu yang dinamakan olahraga?
Beragam pertanyaan kerap muncul dalam kajian yang dilaksanakan di Kota Gudeg ini. Para ahli saling memberi pendapat satu sama lain berdasarkan keahlian yang dimiliki.
Diskusi berjalan menarik dan tentu saja tidak alot, karena satu sama lain memang hadir untuk berdiskusi dan saling terbuka untuk masukan.
Baca Juga: TdI: Dampak Mati Listrik Massal, Kemenpora Surati Operator Telekomunikasi
Pemerintah, melalui Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, memiliki fokus yang besar dalam hal ini. Pemerintah tak ingin masyarakat terus berdebat tanpa kejelasan.
Kajian lintas perspektif akan berlanjut secara bertahap, hingga dilakukan simposium pada puncak perayaan Hari Olahraga Nasional di Kalimantan Selatan, pada September mendatang.
Berita Terkait
-
TdI: Dampak Mati Listrik Massal, Kemenpora Surati Operator Telekomunikasi
-
Ini Evaluasi Rencana Strategis Kementerian Pemuda dan Olahraga
-
Soal Stadion Madya, Kemenpora Mediasi Bhayangkara FC dan PB PASI
-
Sesmenpora Jamin Pelatnas di GBK Tak Kena Biaya, Asal...
-
Menpora Imam Nahrawi akan Bersaksi di Sidang Kasus Suap Hibah KONI
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali