Suara.com - Esa Sukmawijaya, SP, M.Si, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga, mengatakan, rencana strategis (renstra), yang lazimnya untuk 5 tahun dinilai layak dievaluasi untuk perbaikan ke depan. Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai bagian dari pemerintah pusat, yang mengampu kepemudaan dan keolahragaan, tentu amat berkepentingan sejalan dengan amanat pada UU terkait dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2015 - 2019.
"Bicara pemuda, bicara juga bonus demografi dan era disrupsi, serta tantangan revolusi industri 4.0, misalnya. Apa saja indikator outcome yang relevan berkenaan dengan partisipasi pemuda maupun yang menyangkut perilaku pemuda beresiko?" katanya, Jakarta, Jumat (19/72019).
Esa menyebut, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) memang sudah diluncurkan Bappenas tahun 2017, namun belum efektif terimplementasi pada beberapa tahun terakhir ini. Sejarah akhirnya mencatat, Indonesia akhirnya memiliki parameter pembangunan kepemudan berbasis outcome sebagaimana SDGs.
"Untuk bidang olahraga, kita juga tertantang guna mengukur efektifitas strategi kebijakan pemerintah terkait pembudayaan dan prestasi olahraga," tambahnya.
Berapa persen gerangan penduduk usia 10 tahun ke atas yang gemar berolahraga?. Bagaimana dengan instrumen Sport Development Index?
Esa menambahkan, dengan kesuksesan Indonesia sebagai penyelenggara Asian Games dan Asian Para Games pada 2018, road map seperti apa agar dapat meraih prestasi di beragam multieven olahraga level antar - negara?
"Publik harusnya merasakan dampaknya. Publik iharus menjadi subjek, bukan objek semata. Evaluasi ini harus juga diketahui dan dikritisi oleh publik atau rakyat, pemilik sejati Tanah Air tercinta. Indonesia, siapapun pemerintahnya. Semoga Renstra 2020-2024 akan lebih akomodatif, inovatif, dan visioner," katanya.
"Semoga bermakna positif bagi keberlangsungan pemerintahan yang akan digerakkan oleh presiden dan wakil presiden terpilih. Itulah antara lain beberapa substansi yang kami, internal Kemenpora, bincangkan sejak malam tadi hingga sore ini di Katulampa, Bogor," pungkasnya.
Baca Juga: Kemenpora: Tiket Pesawat Mahal Bikin Kreatifitas Pemuda Mandek
Berita Terkait
-
Soal Stadion Madya, Kemenpora Mediasi Bhayangkara FC dan PB PASI
-
Kemenpora Minta Generasi Milenial Jangan Golput, Ini Alasannya
-
Kemenpora Guyur Timnas U-22 Bonus Rp 2,1 M, Hendra / Ahsan Dapat Berapa?
-
Kemenpora Minta JSC Bersiap untuk Olimpiade 2032 Indonesia
-
Jaring Bakat Muda, Kemenpora Dukung Youth National Esports Championship
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Harga Pangan Nasional Melemah, Cabai hingga Beras Kompak Turun
-
Waspada! Etomidate di Liquid Vape Resmi Narkotika, Salah Isap Terancam Penjara
-
Kantor Wapres Beres Akhir Tahun Ini, Gibran Sudah Bisa Ngantor di IKN Mulai 2026
-
Menang Gugatan di PN Jakpus, PPKGBK Segera Kelola Hotel Sultan
-
Geger Rusuh di Kalibata: Polisi Periksa 6 Saksi Kunci, Ungkap Detik Mengerikan
-
Prabowo Minta Maaf soal Listrik Belum Pulih di Aceh: Keadaannya Sulit
-
Eks Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan dan Satori Segera Ditahan, Ini Penjelasan KPK
-
KPK: Semua Anggota Komisi XI DPR Berpeluang Jadi Tersangka Korupsi BI-OJK
-
7 Fakta Mencekam Rusuh Kalibata: 2 Nyawa Matel Melayang, 100 Orang Mengamuk Brutal
-
5 Petani di Bengkulu Selatan Tertembak usai Konflik Lahan Memanas, Ini Kronologinya!