Suara.com - Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto menjamin seluruh cabang olahraga yang menggelar Pelatnas di kompleks Gelora Bung Karno (GBK) tak dikenakan biaya sepeserpun dari pihak pengelola GBK.
Pernyataan Gatot merupakan tanggapan dari kasus tim panahan Indonesia yang hingga detik ini belum mendapat lampu hijau untuk menggelar Pelatnas di GBK.
Tersendatnya izin menggunakan Lapangan Panahan GBK pun membuat Diananda Choirunnisa dan kolega terpaksa 'mengungsi' dan menggelar Pelatnas di Lapangan Panahan Cijantung, Jakarta Timur.
Menurut Gatot, berdasarkan peraturan yang dikeluarkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, tarif nol rupiah untuk kegiatan Pelatnas cabang-cabang olahraga menuju SEA Games 2019 dan kualifikasi Olimpiade 2020 masih berlaku hingga saat ini.
Namun, kata Gatot, setiap cabang olahraga baru bisa menikmati fasilitas gratis tersebut jika telah mendapat surat rekomendasi untuk menggelar Pelatnas di GBK.
Surat rekomendasi itu bisa didapatkan setelah cabor terkait mengajukan Surat Keputusan (SK) Pelatnas lengkap kepada pihak Kemenpora.
"Peraturan Menteri Keuangan (Menkeu) terkait hal itu masih berlaku," ujar Gatot S. Dewa Broto di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (15/5/2019).
"Nah yang jadi masalah itu beberapa waktu lalu ada permintaan dari Pak Winarto selaku direktur utama PPK GBK agar SK pelatnas tiap cabor dijadikan satu, agar mudah diaudit," sambungnya.
Terkait kasus tim panahan, Gatot mengakui jika pihak Kemenpora telah menerima SK yang diberikan PP Perpani. Proses pembuatan surat rekomendasi Pelatnas panahan tengah dalam tahap penggodokan.
Baca Juga: Tunggak Gaji Pegawai, Kemenpora Sebut Pimpinan KONI Bukan Ksatria
"Artinya, kalau sekarang Pelatnas di GBK masih berbayar, nanti kalau surat rekomendasi dari kami sudah keluar pasti nanti akan di-reimburse (biaya sewanya)," ujar Gatot.
"(Surat rekomendasi itu) meskipun ditetapkannya nanti, tapi berlaku mulai Januari 2019 untuk setiap cabor," pungkasnya.
Sebelumnya PP Perpani mengeluhkan belum turunnya izin untuk menggunakan Lapangan Panahan GBK untuk menggelar pelatnas.
Taufan Tri Anggoro selaku Tim Manajer, menyebut surat resmi yang mereka kirim belum direspons pihak Kemenpora maupun PPK GBK.
"Yang pasti surat resmi untuk penggunaan GBK sudah kita ajukan, namun belum bisa terealisasi sampai dengan saat ini," kata Tim Manajer Perpani, Taufan Tri Anggoro saat dihubungi wartawan beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan
-
Lampaui Target, Ini Daftar Lengkap Peraih Medali Panahan Indonesia di SEA Games 2025
-
Indonesia Juara Umum Panahan SEA Games 2025, Lampaui Target dengan 6 Medali Emas
-
Akhiri Kutukan 12 Tahun di Bangkok! Tim Compound Putri Indonesia Rebut Emas SEA Games 2025
-
Hamil Dua Minggu Saat Sabet Medali Emas, Diananda Choirunisa: Rezeki Anak, Dua Anak Dua Miliar
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali