Suara.com - Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto meminta semua pihak memaklumi terkait keputusan pemerintah mengurangi jumlah cabang olahraga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua.
Gatot memahami bahwa keputusan pengurangan jumlah cabor akan menyakiti beberapa pihak. Khususnya bagi federasi yang cabang olahraganya dicoret.
Karena itu, Gatot menyebut seluruh pihak harus memahami bahwa keputusan pengurangan jumlah cabor murni sebagai suatu yang mendesak dan tak ada kepentingan lain.
"Poinnya adalah mohon jangan mengartikan pengurangan cabor ini (menggambarkan) bahwa kami (Kemenpora) tak berbicara dengan pihak-pihak daerah," ujar Gatot di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
"Tidak seperti itu. Ini keadaaan darurat. Ini demi Papua. Ini demi kepentingan bersama, agar Papua tak merasa sendirian dalam mempersiapkan PON 2020," sambung Sesmenpora.
Sebagaimana diketahui, pemerintah bersama KONI dan pihak PB PON memutuskan untuk mengurangi jumlah cabor yang dipertandingkan dari 47 menjadi sekitar 37 cabor.
Hal itu menyusul tenggat persiapan PON 2020 yang begitu terbatas. Di samping proses pembangunan berbagai venue di Papua juga masih jauh dari kata selesai.
Hingga kini, draf atau rancangan jumlah cabor yang akan dipertandingkan di PON 2020 Papua sudah dikantongi pihak Kemenpora.
Baca Juga: Tinju Dunia: Wow! Roy Jones Tolak Bayaran Rp 566 M Lawan Mike Tyson
Pengumuman terkait itu, disebut Gatot, baru bisa dilakukan setelah Menpora Imam Nahrawi menyampaikan laporannya kepada Presiden Joko Widodo.
"Kalau gambaran, dummy (draf—red) sebetulnya sudah ada. Tapi nanti pada saatnya akan diumumkan oleh Pak Menteri (Imam Nahrawi)," tukas Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto.
Berita Terkait
-
Klarifikasi Kemenpora Soal Bantuan Alat Olahraga di Wilayah Bencana Aceh dan Sumatera
-
Taufik Hidayat Apresiasi Dampak Ekonomi Event Lari Bisa Tembus Belasan Miliar
-
SEA Games 2025: Pemerintah Kunci Target 80 Emas, Cabor Sepakat Tancap Gas
-
Instruksi Presiden, Kemenpora Bergerak: Dualisme Organisasi Olahraga Mulai Dibenahi
-
Gandeng Kejaksaan Agung, Kemenpora Awasi Anggaran Pemuda dan Olahraga Secara Ketat
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Dominasi Total! Timnas Triathlon Indonesia Borong 3 Emas di Hari Pembuka SEA Games 2025
-
Taklukkan Ombak Chonburi, La Memo Raih Emas Kelima Sepanjang Karier di SEA Games
-
Ricuh SEA Games 2025: Atlet Pencak Silat Malaysia Kejar dan Serang Wasit
-
Breakingnews! Petenis Janice Tjen Mundur dari Semifinal SEA Games 2025
-
Raih Emas SEA Games 2025, Fany Febriana Alihkan Fokus ke Olimpiade
-
Cabor Menembak Tambah Pundi Medali Emas SEA Games 2025, Fany Febriana Koleksi Skor Tertinggi
-
Hasil Voli Putra SEA Games 2025, Indonesia ke Semifinal
-
Sempat Viral, Ini Alasan Pelatih Skateboard Malaysia Ikut Rayakan Medali Emas Basral Graito
-
Rahmat Erwin Abdullah Raih Medali Emas Angkat Besi SEA Games 2025
-
Wushu Indonesia Juara Umum SEA Games 2025, Sabet 9 Medali