Suara.com - Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi membidik gelar juara dunia International Boxing Association (IBA) saat keduanya menghadapi lawan masing-masing pada 17 November 2019 di Batu, Jawa Timur.
Dalam pertarungan tersebut, Daud akan bertanding melawan petinju kelas ringan super Michael Mokoena asal Afrika Selatan yang memiliki rekor tanding 15 kali menang dan empat kali kalah.
Sementara Ongen Saknosiwi yang baru saja merebut gelar juara kelas bulu versi WBC Asian Boxing Council Continental, September lalu, akan bertanding memperebutkan sabuk juara dunia IBA melawan Marco Demecillo asal Filipina.
Managing Director Mahkota Promotion (M-Pro), Urgyen Rinchen Sim mengatakan, Mokoena dan Demecillo akan menjadi lawan yang tangguh untuk Daud dan Ongen.
"Demecillo bahkan memiliki peringkat yang lebih baik daripada Ongen. Tapi, kami yakin Ongen akan mampu mengatasi lawan. Bila menang, Daud akan mencetak sejarah karena menjadi petinju Indonesia pertama yang menjadi juara dunia di tiga kelas berbeda," ujar Sim, Selasa (8/10/2019).
"Sementara Ongen menjadi petinju Indonesia yang menjadi juara dunia dengan rekor kurang dari 10 pertarungan," lanjutnya.
Menurutnya, pemilihan IBA sebagai jalur menuju gelar juara dunia pun bukan tanpa alasan.
Meski tidak terlalu terdengar gaungnya, IBA merupakan salah satu badan tinju dunia yang juga bergengsi.
IBA pernah mencapai masa keemasan pada era 1990-an saat sejumlah nama besar tercatat sebagai juara dunia IBA, seperti Oscar de la Hoya, Joel Casamayor, George Foreman, Roy Jones, Jr., Arturo Gatti, dan Fernando Vargas.
Baca Juga: Fortune: Mayweather Tak Bodoh, Dia Tahu Kali Ini Bakal Kalah Lawan Pacquiao
"Pamor IBA memang sempat meredup karena pergantian manajemen. Tapi sekarang mereka mulai kembali ke permukaan, terutama di Benua Amerika dan juga Eropa Timur. Saat ini, mereka bekerja sama dengan salah satu promotor terkenal, MTK Global, yang menaungi antara lain Tyson Fury dan Carl Frampton," kata dia.
Meski menjajal jalur IBA, M-Pro tetap menjaga hubungan baik dengan badan tinju lain, seperti WBC dan WBO.
Pasalnya, dalam pertarungan nanti Daud juga akan memperebutkan gelar juara versi WBO Oriental.
Menurut Sim, hubungan baik dengan semua badan tinju dunia harus tetap dijaga untuk melihat peluang terbaik menuju gelar juara dunia.
Berita Terkait
-
Taklukan Derevyanchenko, Golovkin Rebut Dua Sabuk Juara Dunia
-
Richard Mainaky Ancam SP3 dan Berita Olahraga Pilihan Lainnya
-
Hadapi Mokoena, Daud Yordan: Menang KO atau Tidak, Intinya...
-
Top 5 Olahraga: Begini Skenario Marquez Kunci Titel Juara MotoGP 2019
-
Indonesia Cukur Spanyol dan 4 Berita Olahraga Pilihan Lainnya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2