Suara.com - Kontingen Indonesia terus menambah perolehan medali di ajang SEA Games 2019. Pada Jumat (6/12/2019), cabang olahraga modern pentathlon sukses mempersembahkan medali emas.
Podium tertinggi diraih Dea Salsabila Putri dari nomor beach triathle perorangan putri pada perlombaan di Subic Bay Boardwalk, Filipina.
Dia meraih medali emas ke-30 bagi kontingen Indonesia setelah mencatatkan waktu 19 menit, 52,7 detik.
Dea mengalahkan rekan senegaranya, Cintya Nariska yang menduduki posisi kedua dengan catatan waktu 20 menit 2,02 detik. Sementara posisi ketiga diduduki atlet asal Thailand, Sanruthai Aransiri yang mencatatkan waktu 20 menit, 50,97 deik.
Manajer tim modern pentathlon Indonesia, Glenn Apfel mengaku bangga dengan raihan prestasi para atletnya, yang tetap semangat memberikan yang terbaik kendati target medali sudah tercapai sejak Kamis (5/12/2019).
"Kami hari ini sudah punya satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu. Kami sudah melampaui target dari kemarin," ujar Glenn dalam rilis yang diterima Suara.com, Jumat (6/12/2019).
"Tapi kami ingin tetap semangat untuk selalu mendapatkan yang lebih lagi dari apa yang bisa kami rebut," sambungnya.
Hingga kini, modern pentathlon Indonesia telah mengumpulkan lima medali dengan rincian tiga emas, satu perak, dan satu perunggu.
Hasil itu telah melampaui target awal di mana tim MPI hanya menargetkan untuk setidaknya bisa meraih satu medali emas di SEA Games 2019.
Baca Juga: Tundukkan Vietnam, Aldila Sutjiadi Rebut Medali Emas SEA Games 2019
Kendati demikian, keberhasilan Dea Salsabila Putri mempersembahkan medali emas sedikit tercoreng dengan adanya insiden saat pengalungan medali di podium.
Untuk diketahui, medali perak yang diraih Cintya Nariska dikabarkan tak diakui PHISGOC selaku panitia penyelenggara SEA Games 2019.
Hal itu lantaran, dalam peraturan untuk cabor modern pentathlon, setiap negara disebut hanya berhak menempatkan satu perwakilan di podium.
Artinya, medali perak milik Cintya jatuh ke tangan atlet asal Thailand, Sanruthai Aransiri yang sejatinya mendapat perunggu.
Sementara peringkat sendiri diduduki oleh wakil tuan rumah, Princess Honey Arbilon yang sejatinya finis di posisi keempat dengan catatan waktu 21 menit 29,36 detik.
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Tipis Banget! Mario Aji Cuma Kalah 0,538 Detik dari Pemimpin FP2 Catalunya
-
Bongkar Pasang Partner Rian Ardianto, dari Yeremia ke Rahmat Hidayat
-
Jadwal F1 GP Italia 2025: Pembuktian Ferarri di Hadapan Publik Sendiri
-
Jack Miller dan Pramac Yamaha Tetap Bersama di MotoGP 2026
-
BDMNTN-XL Kembali Hadir di Jakarta, Viktor Axelsen Digandeng Jadi Duta
-
Jadwal WBA Asia: Tibo Monabesa Hadapi Petinju Kazakhstan, Laga Panas di China
-
Arjen Robben Terjun ke Dunia Padel, Ikuti Jejak Zlatan Ibrahimovic
-
Yuki Tsunoda Akhirnya Pecah Telur, Raih Poin Spesial di GP Belanda
-
Dominasi Gila di GP Belanda, Piastri Mulai Disejajarkan dengan Schumacher
-
Race Klasik MotoGP Catalunya: Duel Legendaris Rossi, Lorenzo, hingga Marquez