Suara.com - Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia sudah mempersiapkan banyak hal demi mengantisipasi pelayanan buruk di ajang ASEAN Para Games (APG) 2020 Filipina yang akan berlangsung pada 16-25 Januari mendatang.
Beberapa hal yang telah dipersiapkan NPC Indonesia untuk kontingen Merah Putih menyasar pada pangan dan kebutuhan sehari-hari seperti ketersediaan toilet ramah disabilitas.
Tindakan NPC Indonesia bukan sebagai sikap meremehkan Filipina selaku tuan rumah. Namun, sebuah pelajaran lantaran penyelenggaraan ajang sebelumnya, SEA Games 2019 banyak mengalami masalah non-teknis.
Sebagaiamana diketahui, penyediaan makanan halal di Wisma Atlet sempat menjadi isu hangat di SEA Games 2019. Timnas sepak bola Indonesia dikabarkan menyantap daging babi lantaran kurangnya informasi dari panitia.
"Beras, rendang, dan perlengkapan masak kami bawa. Hal ini biasa kami lakukan setiap kami uji coba ke Eropa maupun negara lain," ujar Wasekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto di Gedung Kemenpora, Jakarta, Senin (16/12/2019).
"Setiap cabor (cabang olah raga) sudah biasa menyiapkan logistik sendiri. Jadi ini untuk mengantisipasi jika makanan tidak cocok," sambungnya.
Di samping makanan, NPC Indonesia juga bakal membawa sendiri toilet portabel khusus difabel.
Dengan jatah 16 ton beban logistik yang diberikan maskapai penerbangan, Rima Ferdianto yakin pengiriman berbagai alat ke Filipina tak akan terkendala.
"Kami berangkat direct dari Solo. Kami dapat jatah pesawat Garuda 16 ton, belum yang City Link. Apapun bisa kami angkut semua ya, termasuk toilet," beber Rima Ferdianto.
Baca Juga: Jokowi Terima Atlet Paralympic di Istana Merdeka
Sebelumnya, Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun telah mengatakan bahwa pihaknya tak akan banyak memprotes Filipina apabila penyelenggaraan APG 2020 nanti kurang maksimal.
Kontingen Indonesia, kata Senny Marbun, akan lebih berusaha mandiri agar segala keperluan atlet dan ofisial selama berlaga di Filipina bisa terpenuhi dengan baik.
"Memang banyak masalah di Filipina. Kami sudah tahu kelemahan Filipina di mana, anggaran mereka dan sebagainya belum siap," beber Senny Marbun.
"Karena itu kami tak akan banyak menuntut, namun bagaimana caranya kita bertanding dan menang. Urusan lain belakangan kita selesaikan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025