Suara.com - Pelatih Ganda Putri PBSI, Eng Hian, meminta PBSI memberi kelonggaran agar atlet-atlet Pelatnas bisa bermain rangkap.
Menurutnya, bermain rangkap punya banyak manfaat. Khususnya bagi atlet-atlet putri.
Mereka, kata Eng Hian, akan lebih cepat matang baik dari sisi teknis maupun jam terbang.
Rekomendasi Eng Hian juga didasari kondisi Peltnas PBSI terkini, di mana Indonesia sangat kekurangan atlet-atlet putri bertalenta tinggi.
Mayoritas atlet-atlet muda di PBSI disebut Eng Hian masih jauh dari kata matang untuk bersaing di level elite.
Bermain rangkap dinilanya jadi solusi tepat untuk lebih cepat meningkatkan kualitas.
"Jadi begini, kendala di sektor putri kenapa tidak bisa seperti di sektor putra adalah pertama soal kapasitas mereka. Kemampuan mereka itu standar, rata-rata," kata Eng Hian di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
"Dengan kondisi itu, saya minta mereka bisa digali lebih dalam. Caranya adalah biarkan mereka main rangkap. Tapi di PBSI tak pernah terjadi. Pada saat masuk Pelatnas mereka langsung dikotak-kotakkan," tambahnya.
Saat ini, tercatat hanya Apriyani Rahayu, pemain level utama PBSI yang mendapat kesempatan bermain rangkap.
Baca Juga: Parodi Balap MotoGP Indonesia Tercyduk Medsos MotoGP, Ini Dia Videonya
Selain di sektor ganda putri, Apriyani berpasangan dengan Tontowi Ahmad di sektor ganda campuran.
Eng Hian mengaku senang dengan keputusan PBSI terkait Apriyani. Kendati dia mengungkapkan bahwa kasus Apriyani sejatinya lebih ke arah terpaksa alih-alih berbasis program jangka panjang.
PBSI disebutnya tak benar-benar memiliki program khusus bagi Apriyani.
Atlet bulutangkis 21 tahun itu bermain rangkap lebih karena keterpaksaan, lantaran sektor ganda campuran tengah kekurangan stok pemain putri.
"Dari pertama saya masuk PBSI pada 2014, saya sudah mengusulkan atlet-atlet putri untuk bermain rangkap," beber Eng.
"Terkait Apriyani, itu lebih kepada kurangnya stok pemain di sektor ganda campuran. Misalkan masih ada Butet (sapaan Liliyana Natsir—red), saya tak yakin PBSI mau," tambahnya.
Berita Terkait
-
Pra-Olimpiade 2020, Ambisi Meledak-Ledak Greysia / Apriyani Harus Diredam
-
Eng Hian Blak-blakan soal Meningkatnya Performa Greysia / Apriyani
-
Menunggu Dampak Positif Main Rangkap bagi Apriyani Rahayu
-
Jadwal Pertandingan Wakil RI di Babak Kedua Thailand Masters 2020 Hari Ini
-
Top 5 Olahraga: Garcia Akan Pukul KO McGregor, Deretan Mantan Pacar Rossi
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Runner-up French Open, Fajar/Fikri Bidik Revans atas Kim/Seo di Pertemuan Selanjutnya
-
1.000 Pelari Ikut Serta, Fun Run Jadi Wadah Edukasi Kesehatan Kulit di 4 Kota
-
Fajar/Fikri Syukuri Raihan 'Runner-up' di French Open 2025, Alihkan Fokus ke Hylo Open
-
Luka Doncic Alami Cedera Jari dan Kaki Kiri, Absen Sepekan
-
Rahasia Alex Marquez Raih Hasil Sempurna di MotoGP Malaysia, Akui Ubah Strategi
-
PON Bela Diri Kudus 2025 Rampung, DKI Jakarta Kunci Juara Umum
-
Race Sepang Belum Start, Alex Marquez Sudah Kunci Runner-up MotoGP 2025, Kok Bisa?
-
McLaren Menggila di Kualifikasi: Norris Start Terdepan di F1 GP Meksiko 2025
-
Jadwal Final French Open 2025 Hari Ini: Fajar/Fikri Hadapi Nomor 1 Dunia
-
Prahdiska Jumpa Mohammad Zaki, Tunggal Putra Pastikan Satu Tiket Final Indonesia Masters II 2025