Suara.com - Hasil undian ulang Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 berdampak negatif terkait persaingan wakil-wakil Indonesia dalam mengumpulkan poin kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo.
Sebagaimana diketahui, hasil undian ulang menempatkan tim beregu putra Indonesia tetap di Grup A, namun dengan lawan berbeda yakni Korea Selatan. Sebelumnya, skuat Merah Putih tergabung bersama India dan Filipina.
Kondisi itu membuat Jonatan Christie dan kawan-kawan otomatis lolos ke fase knock-out atau perempat final, lantaran berada dalam grup yang hanya berisikan dua negara.
Namun, terdapat sisi negatif dari perubahan hasil undian itu. Skuat Merah Putih jadi hanya memiliki jatah satu pertandingan di babak grup sebelum memainkan babak perempat final.
Fakta itu membuat sebagian pemain pelapis Indonesia terancam tak mendapatkan jatah bermain. Padahal, BATC 2020 merupakan ajang penting karena turut menjadi turnamen pengumpulan poin kualifikasi Olimpiade 2020.
Syarat pemain mendapatkan poin di BATC 2020 sejatinya tak terlalu rumit. Para pemain hanya perlu minimal memainkan satu pertandingan untuk bisa mendapatkan akumulasi poin kualifikasi Olimpiade 2020.
Indonesia memang masih bisa melakukan rotasi pemain di babak perempat final. Namun, hal itu dirasa akan jadi perjudian lantaran tim Merah Putih minimal harus bisa melangkah ke babak semifinal.
Sebagaimana diketahui, BATC 2020 juga menjadi ajang kualifikasi zona Asia untuk Piala Thomas & Uber. Semifinalis akan otomatis lolos ke kejuaraan beregu terakbar di dunia itu.
"Benar kalau dalam satu grup terdapat tiga negara, kans pemain-pemain kita untuk mendapat poin (kualifikasi Olimpade 2020) jadi lebih besar. Tapi positifnya kan tim beregu putra kita langsung lolos grup," ujar Manajer Tim Indonesia, Susy Susanti saat dihubungi Suara.com, Selasa (11/2/2020).
Baca Juga: BATC 2020: Indonesia Pantang Anggap Remeh Korsel
"Jadi memang ada untung rugi, tapi kami lihat sisi positifnya saja lah dengan situasi yang ada ini," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, undian ulang harus dilakukan panitia penyelenggara BATC 2020 lantaran mundurnya tim China dan Hong Kong dari turnamen. Kedua negara menarik diri lantaran tak mendapatkan izin masuk dari Filipina selaku tuan rumah.
Filipina memberlakukan aturan ketat bagi warga negara China, Hong Kong, Makau, sebagai antisipasi dari penyebaran virus corona yang hingga kini telah menjadi krisis kesehatan global dengan korban meninggal sudah lebih dari seribu orang.
"Situasi ini memang sulit ya. Dengan mundurnya China, Hong Kong, dan tim putri India, otomatis semuanya jadi berubah," jelas Susy.
Berita Terkait
-
Susy Susanti Ungkap Kriteria Atlet Muda Berbakat saat Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2024
-
Deretan Atlet Bulu Tangkis Indonesia yang Pernah Juara di Thailand Open
-
7 Negara Siap Bersaing di Superliga Junior 2023, Perebutkan Piala Liem Swie King hingga Susy Susanti
-
Jadwal Final Australian Open 2022: Gregoria Mariska Tunjung Wakil Semata Wayang Indonesia
-
Audisi Umum PB Djarum: Tim Pencari Bakat Mulai Kantongi Nama Bibit Potensial
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Bongkar Pasang Partner Rian Ardianto, dari Yeremia ke Rahmat Hidayat
-
Jadwal F1 GP Italia 2025: Pembuktian Ferarri di Hadapan Publik Sendiri
-
Jack Miller dan Pramac Yamaha Tetap Bersama di MotoGP 2026
-
BDMNTN-XL Kembali Hadir di Jakarta, Viktor Axelsen Digandeng Jadi Duta
-
Jadwal WBA Asia: Tibo Monabesa Hadapi Petinju Kazakhstan, Laga Panas di China
-
Arjen Robben Terjun ke Dunia Padel, Ikuti Jejak Zlatan Ibrahimovic
-
Yuki Tsunoda Akhirnya Pecah Telur, Raih Poin Spesial di GP Belanda
-
Dominasi Gila di GP Belanda, Piastri Mulai Disejajarkan dengan Schumacher
-
Race Klasik MotoGP Catalunya: Duel Legendaris Rossi, Lorenzo, hingga Marquez
-
Franco Morbidelli Tak Mau Hengkang, Ini Janji Manis VR46 untuk 2026