Suara.com - Kepala Staf Medis MotoGP, dr. Michele Zasa, menceritakan pengalamannya ketika membantu penanganan kasus terkait virus Corona Covid-19 di kampung halamannya di Italia.
Italia menempati peringkat ketiga negara dengan jumlah kasus positif Corona terbanyak setelah Amerika Serikat dan Spanyol.
Pandemi Covid-19 telah memaksa sejumlah jadwal MotoGP 2020 dibatalkan dan ditunda.
"Saat ini saya di Italia. Saya ditempatkan di Italia di luar paddock dan balapan," kata Zasa lewat video conference di laman resmi MotoGP, Selasa (14/4/2020).
Zasa sehari-hari menjalani profesi dokter di Italia ketika tidak sedang ikut rombongan MotoGP keliling dunia.
Sejak akhir Februari lalu, Zasa yang spesialisasinya di bidang anastesiologi dan perawatan intenfis, telah membantu penanganan kasus Covid-19 di Italia.
Sedikitnya, 159 ribu orang di Italia telah terinfeksi virus Corona, dan 20 ribu diantaranya meninggal dunia.
"Pada dasarnya kami ditugaskan dengan mobil reaksi cepat untuk sebagian besar kasus yang paling serius, bisa apa saja. Tapi 95-99 kasus di beberapa bulan terakhir ini sebagian besar berkaitan dengan Covid-19," ungkap Zasa.
"Di tahap sekarang ini, sebagian dari tim saya bekerja untuk keadaan darurat ini. Ada 10 dokter yang bertugas di bangsal Covid-19, bangsal khusus yang diciptakan untuk merawat pasien dengan Covid-19. Kami juga punya tiga teknisi radiologi."
Baca Juga: Danny Garcia: Jika Manny Pacquiao Ingin Dapat Banyak Uang, Lawan Saya!
Setelah sekira satu setengah bulan berada di garda terdepan dalam mengobati pasien Corona, Zasa kiranya merasa ada secercah harapan.
"Dalam lima hari terakhir, situasinya sedikit lebih baik. Kami memiliki lebih sedikit kasus dan semoga dalam beberapa pekan akan sama di negara-negara lain. Jadi saya melihat ada secercah harapan untuk masa depan," kata Zasa.
Tapi di saat yang sama, masalah yang terjadi di Italia dan juga negara-negara lain, adalah banyaknya orang yang tidak memahami situasi krisis kesehatan global tersebut.
Ketika awal merebaknya kasus Covid-19 di Italia, tak jarang sejumlah Wali Kota turun langsung ke jalan untuk memperingatkan warganya yang masih berkeliaran di tempat umum untuk pulang ke rumah.
"Itu adalah cara termudah untuk menularkan virus ke orang-orang sekitar," kata Zasa soal warga yang belum patuh terhadap penerapan aturan pembatasan.
"Kami tak memiliki cukup ruang perawatan intensif, dan kami tak ingin ruang itu penuh karena pertarungan sebenarnya bukanlah di ruang perawatan intensif melainkan di jalanan, di rumah, kita mencoba untuk tidak terinfeksi."
Berita Terkait
-
MotoGP Indonesia Dapat Kontrak 10 Tahun, Ibu Karl-Anthony Meninggal
-
Soroti Pengembangan Motor Balap MotoGP, Cal Crutchlow Sindir Halus RC213V
-
Kabar Baik! Ditengah Wabah Corona, MotoGP Indonesia Dapat Kontrak 10 Tahun
-
Top 5 Olahraga: MotoGP Dalam Zona Merah, 5 Petinju Keranjingan Judi
-
Kisah Tragis Legenda Tinju Rocky Marciano, Rossi Debut Virtual MotoGP
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Rekor Baru Stephen Curry: Lewati Carter, Incar Kevin Garnett di Daftar Skor Sepanjang Masa NBA
-
Fabio Quartararo Masih Buta Soal Performa Mesin V4 Yamaha M1 2026
-
Masih Ada BWF World Tour Finals, Jonatan Christie: Pikirannya Harus Direfresh Dulu
-
Tersingkir dari Australia Open 2025, Jonatan Christie Akui Main Jelek dan Tak Berkembang
-
Francesco Bagnaia Dapat Feeling Positif di Valencia, Meski Hasil Musim 2025 Mengecewakan
-
Australian Open 2025: Jonatan Christie Tumbang, 11 Wakil Indonesia Lolos ke 16 Besar
-
332 Tim Ramaikan Biokul Padel Tourney 2025
-
Bulu Tangkis Dapat Dukungan Maksimal di POPNAS 2025: Persaingan Pelajar dari 38 Provinsi Memanas
-
Fajar/Fikri Menang Meyakinkan, Tantang Wakil Taiwan di 16 Besar Australian Open 2025
-
Ana/Trias Tancap Gas, Libas Unggulan Keempat di 32 Besar Australian Open 2025