Muhammad Rachman merupakan petinju asal Merauke, Papua. Dia aktif bertinju pada medio 1993-2016.
Petinju berjuluk Predator itu meraih gelar juara dunia kelas terbang mini IBF pada 2004 setelah menang angka atas Daniel Reyes (Kolombia).
Rachman mampu mempertahankan sabuk juara dunia tersebut selama tiga tahun, sebelum takluk di tangan petinju Filipina, Florente Condes pada 2007.
Menjelang usia 40 tahun, Rachman membuat kejutan dengan merebut sabuk juara dunia kelas terbang versi WBA pada tahun 2011, dengan memukul KO Ekkawit Songnui dari Thailand.
Total Muhammad Rachman bertarung sebanyak 83 kali. Rinciannya 65 kali menang, 13 kalah, dan lima seri.
4. Chris John
Chris John merupakan petinju kelahiran Banjarnegara, Jawa Tengah, yang aktif berkarier dari 1998 hingga 2013.
Petinju berjuluk The Dragon merupakan salah satu petarung terbaik Indonesia di zamannya.
Dia merupakan peraih gelar juara dunia kelas bulu WBA (Super) dan mampu mempertahankan titel itu dari 2004 hingga 2013.
Baca Juga: Bantah Arum soal Maju Capres Filipina, Pacquiao: Kami Hanya Bicara Tinju
5. Daud Yordan
Daud Yordan memulai debut profesional pada 2005. Petinju yang juga dikenal dengan nama Cino itu kekinian menjadi petarung paling bersinar di Tanah Air.
Daud Yordan merupakan petinju pertama Indonesia yang meraih sabuk juara dunia di tiga kelas berbeda.
Gelar juara dunia pertama diraih Daud pada 2012 di Marina Bay, Singapura. Saat itu dia meraih gelar juara dunia kelas bulu IBO usai memukul KO petinju Filipina, Lorenzo Villanueva.
Setahun berselang, Daud kembali mengukir prestasi. Naik ke kelas ringan, Cino sukses meraih gelar juara dunia IBO pada 14 April 2013 usai menekuk Simpiwe Vetyeka (Afrika Selatan).
Teranyar, Daud menambah koleksi gelar juara dunia lewat pertarungan yang berlangsung di Kota Batu, Malang, 17 November 2019.
Tag
Berita Terkait
-
Jadwal WBA Asia: Tibo Monabesa Hadapi Petinju Kazakhstan, Laga Panas di China
-
Asal Usul Feike Muller The Next Jay Idzes: Satu Kampung dengan Ellyas Pical
-
Daud Yordan Kasih Pesan ke Kambosos: Saya Tidak Datang untuk Kalah!
-
Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Dirawat di Rumah Sakit, Dikabarkan Penyakit Jantung Koroner
-
Rekam Jejak Daud Yordan: Anggota DPD RI, Juara Dunia yang Cuma 4 Kali Kalah, Kini Bersiap Hancurkan George Kambosos Jr
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025: Duo Marquez Finis Teratas, Bezzecchi 'Meledak' di Valencia
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025
-
Thalita Ramadhani Tak Menyangka Bisa Juara IIC 2025, Jadi Modal Berharga Hadapi Scottish Open
-
Sukses Juarai IIC 2025, Prahdiska Bagas Shujiwo Kini Alihkan Fokus ke SEA Games
-
Raih 16 Gelar, PB Djarum Juara Umum Muria Cup Sirnas C 2025
-
Diledek Juara yang Membosankan, Islam Makhachev Berani Hajar Ilia Topuria?
-
Hancurkan Della Maddalena, Islam Makhachev: Buka Pintu White House, Saya Datang!
-
Perjuangan Maksimal Gregoria Mariska Meski Gagal Juara Kumamoto Masters 2025