Suara.com - Klub bulutangkis PB Djarum kerap menelurkan atlet-atlet berprestasi di kancah internasional. Menurut mereka, salah satu kunci sukses itu adalah penerapan sport science.
Di kancah perbulutangkisan nasional, PB Djarum terkenal sebagai klub yang kerap menyumbang pemain yang pada akhirnya mengukir prestasi di Pelatnas PBSI.
Beberapa pebulutangkis beken jebolan PB Djarum adalah pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir, Praveen Jordan / Melati Daeva Oktavianti, hingga Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Menurut Manajer PB Djarum, Fung Permadi, salah satu aspek yang membuat klubnya bisa menelurkan atlet-atlet berprestasi adalah keberadaan sport science.
Hal itu diungkapkan Fung dalam acara bincang media PB Djarum yang dilaksanakan via daring atau online lewat aplikasi Zoom, Senin (7/9/2020).
"Untuk penerapan sports science yang paling utama itu membentuk tiga hal: tim fisioterapi untuk pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi cedera, pelatihan aspek fisik sesuai perkembangan ilmu, dan kecukupan nutrisi," kata Fung.
Penggunaan sports science dalam pembinaan dan pelatihan alet disebut Fung telah diterapkan PB Djarum sejak lama. Semua itu disebutnya terus berkembang sesuai perubahan teknologi yang ada.
"Memang sports science ini terus berkembang. Banyak juga bermunculan alat-alat untuk pelatihan fisik atau metode peningkatan kemampuan fisik yang bisa diakses melalui media sosial atau situs berbagi video," jelas Fung.
"Tapi bagi kami, sports science harus sesuai dengan kebutuhan setiap atlet PB Djarum," tambahnya.
Baca Juga: Ini Kendala yang Dialami Klub Bulutangkis di Tengah Pandemi COVID-19
Selain berusaha menerapkan sports science secara maksimal, PB Djarum juga menuntut para atletnya untuk giat berlatih dan tak hanya menuntut klub memberikan fasilitas terbaik.
"Jangan meminta atau menuntut apa yang diberikan organisasi atau klub," kata Christian Hadinata, legenda bulutangkis Tanah Air yang juga menjabat staf pelatih PB Djarum.
"Tapi harus sebaliknya, apa yang bisa kita berikan sebagai atlet kepada organisasi atau klub. Lebih tinggi lagi, kepada negara dan bangsa," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Cedera ACL Jadi Akhiri Perjalanan Jesita Putri Miantoro di Pelatnas PBSI
-
Audisi PB Djarum 2025 Diharapkan Lahirkan Pebulu Tangkis Super
-
Persiapan PBSI, Eng Hian: Peringatan Keras untuk Penghuni Lama Pelatnas
-
Jaga Ekosistem Pembinaan, PB Djarum Gelar Kejuaraan Klub Mitra
-
Konsisten! Atlet Berprestasi PB Djarum Kembali Dapat Kucuran Bonus
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Kata Marc Marquez: Kekuatan Alex Jadi Titik Lemah Saya di MotoGP 2025
-
Ferrari Krisis Podium, Leclerc Andalkan 3 Sirkuit Ini untuk Menang di F1 2025
-
GP Italia 2025: Lando Norris Pimpin Balapan, Max Verstappen Tetap Juara
-
MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Asapi Sang Kakak, Bastianini Rebut Posisi Ketiga
-
Comeback Apriyani/Fadia di Hong Kong Open 2025: Duet Andalan Indonesia Siap Unjuk Gigi Lagi
-
Turnamen Basket 3x3 Play-In Bali: Pertarungan Sengit Berebut Tiket ke Regional Final
-
Aryna Sabalenka Cetak Sejarah Usai Jadi Juara US Open, Hadiah Total 1,4 Triliun!
-
Tipis Banget! Mario Aji Cuma Kalah 0,538 Detik dari Pemimpin FP2 Catalunya
-
Bongkar Pasang Partner Rian Ardianto, dari Yeremia ke Rahmat Hidayat
-
Jadwal F1 GP Italia 2025: Pembuktian Ferarri di Hadapan Publik Sendiri