Suara.com - Dua seri lanjutan MotoGP 2020, yakni MotoGP Aragon dan MotoGP Teruel bakal dihelat secara back-to-back di Sirkuit MotorLand Aragon, Spanyol.
Balapan pada akhir pekan ini dan akhir pekan depan itu bisa dibilang akan sangat krusial bagi pebalap di luar empat besar klasemen sementara pebalap MotoGP 2020, untuk menjaga asa mereka dalam persaingan gelar juara dunia sebelum tiga seri pamungkas.
Fabio Quartararo di puncak klasemen (115 poin) mendapat tekanan dari rival terdekatnya, Joan Mir yang membayangi di peringkat kedua dengan selisih hanya 10 poin.
Dengan Andrea Dovizioso dan Maverick Vinales berjarak setidaknya 19 poin dari pemuncak klasemen, keempat pebalap teratas tersebut menjadi favorit dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2020.
Namun demikian, para pebalap yang tidak dipandang dalam rentang jarak perebutan titel itu prakis masih memiliki kans untuk jadi kampiun.
Nama-nama macam Takaaki Nakagami, Franco Morbidelli, Jack Miller dan Pol Espargaro masing-masing memiliki sedikitnya 73 poin dan tentu tak bisa dianggap remeh.
Jika mereka ingin memotong defisit poin itu, maka 50 poin yang ditawarkan dua balapan di Aragon tentu menjadi kesempatan terakhir yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Tahun ini tidak bisa diprediksi bagi kami semua, tapi terlebih lagi bagi KTM," tutur rider Red Bull KTM, Pol Espargaro seperti dikutip laman resmi MotoGP.
"Tahun-tahun sebelumnya kami tidak sebagus tahun ini tentunya, dan kami mendapati hasil yang tidak kami duga."
Baca Juga: Valentino Rossi Positif COVID-19, Jorge Lorenzo Mengaspal di Aragon?
Espargaro telah naik podium tiga kali musim ini setelah penampilan apiknya di cuaca buruk Le Mans.
"Kita lihat bagaimana akhir pekan ini dimulai, saya sangat berharap akhir pekan yang baik," tutur Espargaro.
"Jika kami bisa mendapatkan hasil baik di sini dan di balapan kedua Aragon, maka kenapa tidak bertarung untuk sesuatu hal yang menarik di akhir tahun?" celotehnya.
Sementara itu, Miller pernah naik podium di Aragon pada 2019 dan trek itu tampaknya memang cocok dengan karakteristik Ducati, dengan lintasan lurus sepanjang 986 meter yang menjadi makanan empuk mesin motor Desmosedici.
Di tengah Marc Marquez dan Dani Pedrosa, Honda juga tampil apik di Aragon. Itu membuka peluang bagi Nakagami, yang menjadi satu-satunya pebalap yang selalu finis dalam peringkat 10 besar tahun ini serta dekat dengan podium dalam beberapa kesempatan.
Dengan 34 poin memisahkan pebalap Jepang itu dari Quartararo, bukan tugas yang mustahil karena Aragon tidak terlalu cocok dengan karakteristik Yamaha, seperti yang diakui Quartararo.
Berita Terkait
-
Fabio Quartararo Jajal Mesin Yamaha V4 Baru untuk MotoGP, Berharap Kembalikan Kejayaan
-
Banyak Pengalaman, Fabio Quartararo Senang Pramac Pertahankan Jack Miller
-
Finis P11, Fabio Quartararo: Saya Tak Menyangka Situasinya Akan Sesulit Ini
-
Ogah Basa-basi Lagi, Fabio Quartararo Ingin Motor yang Siap Menang
-
Percaya Diri, Fabio Quartararo Anggap Dirinya Setara dengan Marc Marquez
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025