Suara.com - Abraham Damar Grahita berhasil meraih gelar Most Valuable Player (MVP) IBL 2020. Dia pun mengenang bagaimana sulitnya mendapatkan penghargaan bergengsi itu.
Menurut Abraham, gelar MVP yang diraihnya bermuara dari ketatnya persaingan di dalam timnya sendiri, Indonesia Patriots--nama Timnas Indonesia di IBL.
Alih-alih memikirkan persaingan dengan lawan-lawan dari klub lain, Abraham mengungkapkan bahwa fokusnya di IBL 2020 adalah mengamankan satu tempat di dalam tim.
Pemain berposisi guard ini mengatakan bahwa persaingan mendapat menit bermain jadi tantangan sendiri saat membela Indonesia Patriots, yang sejatinya merupakan Timnas basket Indonesia.
“Persaingan sudah dimulai sejak di tim Patriots. Kami harus bersaing untuk mendapatkan menit bermain, sebab tim ini diisi pemain-pemain terbaik Indonesia,” kata Abraham di laman resmi IBL.
“Sejak awal, kita harus bisa mengikuti dan menjalankan instruksi pelatih,” tambahnya.
Terlepas dari kerasnya persaingan dalam tim sendiri, Abraham mengakui bahwa IBL 2020 juga berlangsung sangat ketat. Setiap pertandingan dinilainya berlangsung sengit.
“IBL selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Tidak ada gim-gim yang gampang, semua harus diperjuangkan dengan keras sebelum mencapai kemenangan,” kata Abraham.
“Kami selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik. Itulah yang memotivasi saya dan teman-teman di tim Indonesia Patriots. Selalu berusaha lebih baik dalam setiap pertandingan,” tegasnya.
Baca Juga: Abraham Damar Grahita Rengkuh Gelar MVP IBL 2020
Abraham meraih gelar MVP IBL 2020 usai mendapat nilai total 129. Dia mengungguli guard NSH Jakarta Widyanta Putra Teja (89 poin), bintang Louvre Surabaya Daniel Wenas (82 angka) dan rekan satu timnya, Andakara Prastawa Dhyaksa (75 poin).
Pebasket berusia 25 tahun itu tak hanya unggul dalam pengumpulan suara. Secara statistik, dia juga memberikan catatan yang apik.
Sepanjang musim reguler IBL 2020, Abraham mencatatkan rata-rata 13,64 angka, 3,64 assist, dan 2,82 rebound selama membela Indonesia Patriots.
Berita Terkait
-
Perbasi Kembangkan Pebasket Muda Potensial Indonesia Berpostur Lebih dari 180 Cm
-
Tinggalkan Klub Jepang, Abraham Damar Grahita Ungkap Alasan Terima Pinangan Satria Muda
-
Laga Internasional Syarat Timnas Basket Indonesia Main di FIBA World Cup
-
Milos Pejic Pulang ke Serbia di Seri Pamungkas IBL 2023
-
Bungkam Indonesia Patriots, Pelita Jaya Belum Terkalahkan di 11 Laga
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Domino Bisa Naik Kelas Jadi Olahraga Prestasi Lewat IDoT 2025
-
Rivan Nurmulki dan Fahreza Rakha Berpeluang Raih Quatrick Emas Medali SEA Games
-
Dihajar Wakil Thailand, Zaki Ubaidillah Akui Butuh Banyak Belajar Demi Konsisten di Level Tinggi
-
Kumamoto Masters 2025: Gregoria Melaju ke Perempat Final, Tiga Wakil Indonesia Gugur
-
Daftar Pemain Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025: Ada Rivan Nurmulki, Farhan Halim Absen
-
Legenda Basket Tony Parker Turun Tangan, Latih Prancis di Piala Dunia FIBA U-17 2026
-
Tinggi 2,33 Meter, Olivier Rioux Catat Rekor sebagai Pebasket Tertinggi dalam Sejarah NCAA
-
Zhang Ziyu Cetak Sejarah, Pebasket Putri China Pertama yang Lakukan 'Dunk'
-
Belanda Lagi, Erick Thohir Jalin Kerja Sama untuk Bangun Pemuda dan Olahraga
-
Eks Pelatih CLS Knights Kembali ke Indonesia, Latih RANS Simba Bogor