Suara.com - Pada April 2016 atau hanya beberapa bulan jelang Olimpiade Rio de Janerio bergulir, dua pebulutangkis tunggal putra terbaik Jepang, mendapat hukuman larangan bertanding.
Dua pemain itu adalah Kento Momota dan Kenichi Tago. Hak mereka untuk berpartisipasi di ajang bulutangkis dicabut Asosiasi Bulutangkis Jepang (NBA) lantaran ketahuan berjudi di kasino ilegal.
Hukuman bagi Kento Momota telah dicabut pada 15 Mei 2017. Pebulutangkis 26 tahun itu kini menjelma sebagai tunggal putra nomor satu dunia.
Sementara itu, nasib kurang baik dialami Kenichi Tago. Dia harus terus berada dalam cengkraman hukuman NBA, tiga tahun lebih sejak Kento Momota kembali bermain.
Namun, kabar baik yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Hukuman larangan bertanding bagi Kenichi Tago resmi ditanhguhkan NBA pada pekan lalu.
Menyadur Badminton Planet, Jumat (6/11/2020), Tago sendiri langsung pindah ke Malaysia setahun setelah mendapat hukuman larangan bermain dari NBA.
Sejak periode tersebut, dia tetap berkarir di ranah bulutangkis sebagai pemain sekaligus pelatih di Klub Bulutangkis Petaling.
Dia kemudian memulai akademi bulutangkisnya yang bernama TAGO Academy pada April 2019.
“Saya suka Malaysia. Ini tempat yang memberi saya kesempatan untuk bangkit kembali, ”kata Tago dalam wawancara dengan StarSport pada September 2018.
Baca Juga: Niat Mulia Dibalik Aksi Pura-pura Pensiun Pusarla V Sindhu
“Jika saya masih tinggal di Jepang, akan sangat sulit bagi saya bahkan untuk mendapatkan pekerjaan setelah dilarang [bertanding]."
Di Malaysia saya bisa terus ikut bulu tangkis, makanya saya suka sekali tinggal di sini lama sekali,” tambah Tago.
Belum diketahui apa rencana Tago setelah Asosiasi Bulutangkis Jepang resmi mencabut hukumannya.
Terlepas dari bakal kembali bermain tidaknya Tago, pebulutangkis 31 tahun itu setidaknya telah menjadi salah satu sosok yang membawa sektor tunggal putra Jepang mencuat di kancah dunia.
Sebelum Kento Momota merajai dunia, Tago yang lebih senior lebih dulu mengejutkan dunia bulutangkis Internasional, kendati jika ditilik, prestasinya memang tak sehebat Momota.
Tago pernah mencapai babak final All England 2010, setelah di perjalanan sukses mengalahkan tiga tunggal putra unggulan, Nguyen Tien Minh, Chen Jin dan Bao Chunlai.
Berita Terkait
-
Kabar Mantan Pebulutangkis Indonesia: Jadi Komentator Sampai Pensiun di Perth
-
Bulutangkis Masih Jadi Tulang Punggung Indonesia di Olimpiade Tokyo
-
Indonesia Calonkan Diri Gelar Olimpiade, Jokowi: Bukan untuk Gagah-gagahan
-
Ini Harapan Pelatih Jonatan Christie Cs untuk Ketum Baru PBSI
-
Presiden Instruksikan Bentuk Tim Khusus Bidding Tuan Rumah Olimpiade 2032
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
Gregoria Mariska Batal Tampil di China Masters dan Korea Open 2025, Ini Penjelasan PBSI
-
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Event Lari Tema Sunset Run, Usung Kampanye Jaga Bumi
-
Terence Crawford Cetak Rekor Tinju, Raih Gelar Bersejarah Usai Kalahkan Canelo
-
Comeback, Pegadaian Kembali Dukung Sepak Bola Indonesia Melalui Pegadaian Championship Musim 2025/26
-
Pelatih Timnas Basket David Singleton Turun Gunung, Pimpin Coaching Clinic IBL di Jakarta