Suara.com - Pembalap Mercedes Lewis Hamilton tidak kuasa meluapkan emosinya melakukan selebrasi titel ketujuh Formula 1 yang ia raih di Turki pada Minggu (15/11/2020). Ia mengatakan perjuangannya baru saja mulai.
Pebalap berusia 35 tahun asal Inggris itu, sekarang menjadi pebalap tersukses Formula 1 sepanjang sejarah, menyamai rekor tujuh titel Michael Schumacher namun dengan jumlah kemenangan, pole position dan podium yang lebih banyak.
"Saya tahu sering saya bilang ini melampaui impian terliar saya tapi saya rasa seumur hidup saya mungkin saya telah bermimpin setinggi in," kata Hamilton setelah menambah kemenangan ke-94 dalam karirnya seperti dimuat Antara.
"Ini terasa tak masuk akal. Saya ingat menonton Michael memenangi semua kejuaraan itu... tujuh tidak terbayangkan."
Hamilton terisak-isak ketika bicara lewat radio setelah melintasi garis finis dan merasa emosional ketika ia teringat keluarga dan semua orang yang telah membantunya.
"Tangis saya pecah dan kemudian saya tidak bisa keluar dari mobil karena saya tidak percaya itu.
"Saya tidak ingin kaca helm terbuka dan orang-orang melihat air mata mengucur dan semuanya karena saya selalu mengatakan saya tidak akan pernah membiarkan kalian melihat saya menangis."
Ketika ditanya akankah ada batas, delapan, sembilan atau sepuluh titel, Hamilton mengindikasikan ia tidak akan berhenti di angka tujuh saja.
"Tidak ada akhir dari apa yang bisa kami lakukan bersama, saya dengan tim ini," kata dia.
Baca Juga: Menangi GP Turki, Lewis Hamilton Juara Dunia F1 2020
"Saya merasa sepertinya saya baru saja mulai, ini sangat aneh. Saya merasa luar biasa secara fisik dan mental.
"Tahun ini menjadi tahun terberat mungkin untuk jutan orang dan saya tahu hal-hal tidak selalu terlihat baik di sini dan di panggung yang lebih besar tapi ini tidak jauh berbeda bagi kami para atlet.
"Saya sangat berharap tahun depan lebih baik dan saya ingin tetap tinggal.
"Saya masih memiliki tiga balapan ke depan yang ingin saya menangi. Kami akan menangi itu. Saya yakin.
Meski demikian, Hamilton merasa masih ada hal yang bisa dilakukan Formula 1, seperti memberi perhatian soal masalah hak asasi manusia dan menjadi olahraga yang berkelanjutan.
"Saya ingin membantu Formula 1, saya ingin membantu Mercedes dalam perjalanan itu," kata dia.
Berita Terkait
-
Max Verstappen Kejutkan Paddock, Finis Podium Meski Start dari Pit Lane
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
McLaren Menggila di Kualifikasi: Norris Start Terdepan di F1 GP Meksiko 2025
-
Max Verstappen Buka Suara Peluang Pertahankan Juara Dunia
-
Hasil Lengkap F1 GP Amerika Serikat 2025: Max Verstappen Finis Pertama, Unggul 7,959 Detik
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Australian Open 2025: Jonatan Christie Tumbang, 11 Wakil Indonesia Lolos ke 16 Besar
-
332 Tim Ramaikan Biokul Padel Tourney 2025
-
Bulu Tangkis Dapat Dukungan Maksimal di POPNAS 2025: Persaingan Pelajar dari 38 Provinsi Memanas
-
Fajar/Fikri Menang Meyakinkan, Tantang Wakil Taiwan di 16 Besar Australian Open 2025
-
Ana/Trias Tancap Gas, Libas Unggulan Keempat di 32 Besar Australian Open 2025
-
Hat-trick Juara Umum! Dominasi Satu Tim Berlanjut di AAUI Cup 2025
-
Anak Eks Persija Jakarta Resmi Gabung Gresik Petrokimia, Bareng Shella Bernadetha
-
Gabung Jakarta Livin Mandiri, Arimbi Syifana Berpotensi Pecahkan Rekor dalam Sejarah Proliga
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat