Suara.com - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali untuk menjadikan sport science sebagai ujung tombak dari desain besar olahraga nasional.
Hal itu disampaikan Zainudin Amali usai menghadiri rapat terbatas (ratas) yang juga membahas PON XX Papua di Kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Senin (15/3/2021).
Saat ini, Indonesia masih merancang desain besar atau grand design olahraga nasional yang nantinya akan jadi panduan perencananaan di bidang olahraga mulai dari hulu hingga ke hilir.
Pembuatan desain besar diharapkan menjadi cetak biru pembinaan atlet sehingga prestasi olahraga Indonesia di kancah interansional bisa semakin meningkat.
"Usia negeri ini sudah (menjelang) 76 tahun, tapi kita belum mempunyai Desain Besar," ujar Zainudin Amali.
"Bapak Presiden meminta kepada kami untuk melakukan review total terhadap ekosistem pembinaan prestasi olahraga nasional, penggunaan big data, dan menjadikan sport science sebagai unsur utama di dalam pembinaan olahraga nasional," tambahnya.
Dalam ratas, Menpora Zainudin Amali berkesempatan untuk mempresentasikan rancangan desain besar itu yang dalam proses penyusunannya melibatkan banyak pihak berkepentingan.
Pihak-pihak tersebut antara lain Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI), National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI), perguruan tinggi, akademisi, hingga praktisi olahraga.
"Pada intinya Desain Besar ini diterima. Tentu ada tambahan di sana-sini, ada masukan dari beberapa menteri yang hadir. Ini akan kami jadikan bahan untuk melengkapi lagi," beber Zainudin Amali.
Baca Juga: Soal Prokes Covid-19, PON Papua akan Belajar dari Olimpiade Tokyo
Zainudin mengungkapkan bahwa desain besar yang dipresentasikan berbicara dari sumber potensi talenta, yakni para siswa dari tingkat SMP, hingga pelatihan yang bertujuan untuk membentuk atlet-atlet nasional yang tangguh.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenpora berencana untuk membangun 10 sentra pemusatan latihan di sejumlah daerah.
"Sentra-sentra ini akan berisi anak-anak kita yang potensinya sudah terseleksi di usia SMP. Selanjutnya di usia SMA kita akan dorong ke Cibubur, tempat SKO (Sekolah Khusus Olahraga) kita sekarang," kata Zainudin.
"Kami juga sedang mempertimbangkan untuk menjadikan Hambalang sebagai tempat untuk sentra atlet senior dan atlet-atlet kita yang sudah siap untuk bertanding," sambungnya.
Tak hanya itu, Zainudin menegaskan, pembinaan tersebut merupakan sebuah rangkaian panjang yang menurut para pakar membutuhkan waktu kurang lebih 10 tahun atau kira-kira 10 ribu jam untuk dapat mencapai prestasi yang membanggakan.
Kedepannya cetak biru olahraga nasional ini ditargetkan dapat memunculkan atlet-atlet nasional yang siap bersaing di Olimpiade 2032, di mana Indonesia saat ini tengah mengajukan diri sebagai tuan rumah.
Tag
Berita Terkait
-
IPW Sebut Piala Menpora Ecek-ecek, Gibran: Bisa Pulihkan Ekonomi Kok!
-
Piala Menpora 2021: Irfan Bachdim Optimistis Meski Persiapan PSS Singkat
-
Piala Menpora Tanpa Penonton, Gibran: Tak Ada Nonbar!
-
Imbang Kontra Persita Jadi Modal Bagus Persija Jelang Piala Menpora
-
Piala Menpora 2021: PSS Sleman Gelar Latihan Perdana di Bandung
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2