Suara.com - Ketua Umum National Olympic Committee (NOC), Raja Sapta Oktohari menunggu permohonan maaf federasi bulutangkis dunia (BWF) karena sudah menyakiti masyarakat Indonesia karena insiden di All England 2021. Raja Sapta menyebut sejauh ini Indonesia belum menerima permintaan maaf secara resmi.
Raja Sapta merasa geram karena ada indikasi lepas tanggung jawab setelah sebagian besar wakil Indonesia di All England diharuskan melakukan karantina selama 10 hari, karena satu pesawat dengan orang yang terpapar virus corona.
Usai adanya pengumuman itu, perwakilan Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021. Bahkan, perlakuan tidak sebagaimana mestinya diberikan seperti jalan kaki dari lokasi ke tempat menginap hingga tak boleh menggunakan lift.
Tentunya kejadian ini, menurut Okto, melukai hati masyarakat Indonesia. Sejauh ini, BWF belum melayangkan permintaan maaf secara resmi.
"Sampai hari ini BWF belum minta maaf karena telah melukai perasaan masyarakat Indonesia. Yang sudah dilakukan mereka adalah minta maaf atas ketidaknyamanan, jadi bukan minta maaf," kata Raja Sapta saat jumpa pers secara virtual, Jumat (19/3/2021).
"Ini melukai masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat badminton Indonesia yang notabene fanbase badminton di dunia," sambungnya.
Menganggap ini adalah masalah yang serius, NOC tidak hanya mau sampai dengan permintaan maaf saja.
Mereka berencana akan membawa masalah ini ke Pengadilan Arbitrase Internasional (CAS) atau penyelesaian sengketa melalui pihak ketiga yang dianggap netral.
"Kami melihat BWF sangat tidak profesional. Kami sudah komunikasi dengan PBSI, Kemenpora, Kemenlu, Federasi Badminton Asia. Kami akan teruskan skandal ini ke Arbitrase Internasional," pungkasnya.
Baca Juga: Profil Poul-Erik Hoyen Larsen, Presiden BWF yang Kini Jadi Sorotan
Berita Terkait
-
Hasil Kumamoto Masters 2025: Ubed Evaluasi Fisik dan Mental Usai Terhenti di Babak Pertama
-
Update Ranking BWF 2025 Usai Korea Masters: Pebulutangkis Indonesia Peringkat Berapa?
-
Tai Tzu Ying Umumkan Pensiun, Akhiri Perjalanan Gemilang di Dunia Bulu Tangkis
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Menang Dramatis, Fajar/Fikri Tantang Wakil Tuan Rumah di 16 Besar Hylo Open 2025
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Hasil Kumamoto Masters 2025: Ubed Evaluasi Fisik dan Mental Usai Terhenti di Babak Pertama
-
Adelia Chantika Aulia, Perenang Berusia 14 Tahun Siap Debut di SEA Games 2025
-
Pebulu Tangkis 19 Tahun Ungkap Strategi Kalahkan Unggulan Keenam di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Tunjukkan Mental Baja, Dhinda yang Baru 19 Tahun Sikat Unggulan Keenam
-
Francesco Bagnaia Akui Kesulitan Maksimalkan Potensi Motor Ducati
-
Francesco Bagnaia Krisis Performa, Ducati: Kami Sudah Lakukan Segalanya
-
Hangtuah Jakarta Resmi Kembali Datangkan Menantu Michael Jordan
-
Kumamoto Masters 2025: Siti Fadia Antisipasi Permainan Reli Yuki/Mayu di Babak 16 Besar
-
Biasanya Putih, Apriyani Rahayu Soroti Pencahayaan Kuning di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Menang Meyakinkan, Apriyani/Fadia Melaju Mulus ke Babak 16 Besar