Suara.com - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) berharap kehadiran Presiden Joko Widodo dalam acara pelepasan atlet ke Olimpiade 2020 Tokyo.
"Pengukuhan dilakukan oleh Menpora (Zainudin Amali). Selanjutnya, jika presiden berkenan, kami berharap beliau bisa melepas Kontingen Indonesia. Namun kami akan menghargai keputusan apa pun dari presiden mengingat situasi Jakarta dan sekitarnya saat ini terkait COVID-19," kata Sekjen KOI, Ferry J Kono dalam keterangan tertulisnya yang dimuat Antara.
KOI sebelumnya telah menjadwalkan pelepasan Kontingen Indonesia bisa dilaksanakan pada 5 Juli mengingat tim bulutangkis akan bertolak ke Tokyo, Jepang pada 8 Juli untuk menjalani training camp (TC).
Namun, Ferry J Kono mengatakan belum bisa memastikan jadwal yang pasti karena pihaknya masih menunggu kabar dari Istana Negara soal kesediaan Presiden Jokowi.
Dia juga mengaku tengah mematangkan konsep pengukuhan dan pelepasan tim Indonesia dalam situasi PPKM Darurat. KOI juga masih berkoordinasi dengan Kemenpora terkait hal ini.
"Apa pun konsepnya, yang terpenting tidak mengurangi esensi pengukuhan dan pelepasan yakni Kontingen Indonesia meminta doa restu dari presiden dan seluruh masyarakat Indonesia untuk atlet-atlet yang akan tampil di Tokyo sehingga motivasi mereka bisa bertambah untuk menembus limit yang mereka miliki," tambah Ferry.
Acara pelepasan atlet oleh presiden sudah menjadi sebuah tradisi, baik SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.
Namun tingginya jumlah kasus COVID-19 saat ini dinilai terlalu sulit untuk tetap melaksanakan tradisi tersebut karena berpotensi menimbulkan kerumuman.
Secara terpisah, Menpora Zainudin Amali pun belum bisa memastikan acara pelepasan bisa dilakukan secara tatap muka.
Baca Juga: Duo Bintang PSMS Medan Kecewa Berat Kick-off Liga 2 Diundur
Namun apabila memang harus dilakukan secara virtual, kata Zainudin, itu tidak akan mengurangi esensi dukungan dari presiden.
"Namun itu jika kondisinya normal. Saat ini kondisinya kan sedang pandemi. Kita semua harus tahu kalau penyebaran virus Corona varian baru ini sangat cepat," kata Zainudin dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis (1/7/2021).
Tag
Berita Terkait
-
Sinopsis Film Koi ni Itaru Yamai, Dibintangi Kento Nagao dan Anna Yamada
-
Jadwal dan Syarat Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025
-
Jawaban Pengacara Jokowi Soal Ijazah Bikin Refly Harun Geram: 'Aneh
-
KOI Angkat Topi, Woodball Indonesia Borong Emas Aice 7th Indonesia Open 2025
-
Dokter Tifa Sebut Jokowi Hanya Bisa Dihancurkan Orang Gila
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
Terkini
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang