Sekalipun kalah melawan Liu Jia, anak ini tegar. Dia bahkan mengajak lawannya itu untuk berselfie demi mengenang momen sangat berharga itu.
"Lolos ke Olimpiade Tokyo saja sudah merupakan pencapaian, saya tak diminta untuk menang, saya diminta untuk bermain bagus," kata Zaza kepada Olympics.com setelah pertandingan yang tak akan dia lupakan sepanjang hidupnya itu.
"Di mataku saya sudah mencapai sesuatu. Seorang gadis berusia 12 tahun melawan orang berusia 39 tahun dan merebut sembilan atau sembilan poin, ini sudah pencapaian," sambungnya.
"Tentu saja saya ingin menang dan merebut satu atau dua pertandingan. Semoga itu terjadi pada Olimpiade mendatang."
Zaza adalah atlet termuda dalam Olimpiade Tokyo dan atlet ketiga paling muda yang pernah mengikuti Olimpiade.
Pertama adalah atlet senam Yunani bernama Dimitrios Loundras yang saat mengikuti Olimpiade Athena 1896, usianya baru 10 tahun. Dia memenangkan perunggu beregu senam.
Yang kedua Carlos Front, atlet dayung Spanyol yang ketika mengikuti Olimpiade Barcelona 1992 ketika berusia 11 tahun.
Masih ada yang lebih muda lagi, tapi ini terjadi pada Olimpiade Musim Dingin, yakni atlet seluncur indah Beatrice Hustiu yang berusia 11 tahun ketika berlomba dalam Olimpiade Musim Dingin 1968.
Tapi yang membuat Zaza lebih menarik adalah asalnya yang dari tempat yang hingga kini masuk diamuk perang. Dia bisa menembus Olimpiade dalam usia yang begitu muda dari negara yang sejak 2011 digulung perang yang nyaris tidak menyisakan apa-ap-apa untuk rakyatnya.
Baca Juga: Kejamnya Barcelona Memperlakukan Matheus Fernandes, Pemain 'Hantu' di Camp Nou
6,8 juta warga Suriah dipaksa mengungsi ke banyak tempat di dunia, sedangkan 6,7 juta lainnya terusir dari tempat tinggalnya.
Kota-kota mereka yang umumnya simbol peradaban manusia, hancur lebur tinggal puing, termasuk Hama di mana Hend Zaza dilahirkan.
Di kota ini pula Zaza jatuh cinta kepada tenis meja, dan terus mendalaminya dalam gairah tinggi Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) menemukan bakat ping pong yang fantastis dari si gadis kecil.
Sejak usia lima tahun atau pada 2014, tepat tahun keempat Suriah memasuki perang saudara super brutal yang melibatkan banyak negara, Zaza mulai bermain tenis meja.
Dia kerap bermain tenis meja di rumahnya di bawah hujan artileri yang setiap saat menyapa Hama dan kota-kota lain di Suriah.
Tetapi tenis meja sudah menjadi tambatan dia dan keluarganya dalam mencari kesenangan dan juga harapan di tengah kejamnya perang.
Berita Terkait
-
Indonesia Kirim 1.021 Atlet untuk Berlaga di SEA Games 2025
-
Rekor Spesial John Herdman yang Tak Dimiliki Calon Pelatih Timnas Indonesia Lainnya
-
Usai Cetak Sejarah, Menpora Pastikan Dukung Janice Tjen untuk Tampil di Olimpiade 2028
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dari TK hingga SMA, Ribuan Pelajar Siap Bersaing di Kompetisi Matematika IOB 2025
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Kolaborasi Apik Lintas Cabor: Jonatan Christie Satu Lapangan dengan Daniel Wenas hingga Witan
-
Misi Tiga Besar SEA Games 2025: Prabowo Lepas Kontingen, Erick Thohir Pasang Target 80 Emas
-
Bonus Emas SEA Games 2025 Meroket Jadi Rp1 Miliar, Prabowo Kasih Pesan Serius ke Para Atlet
-
SEA Games 2025: Tuan Rumah Thailand Diterpa Skandal Baru, Berpotensi ke Jalur Hukum
-
Klarifikasi Kemenpora Soal Bantuan Alat Olahraga di Wilayah Bencana Aceh dan Sumatera
-
Atlet Indonesia untuk SEA Games 2025 Dikukuhkan, Ini Pesan Erick Thohir
-
Percaya Diri Tinggi, Christopher Rungkat Ingin Perpanjang Hattrick Emas SEA Games
-
Taufik Hidayat Apresiasi Dampak Ekonomi Event Lari Bisa Tembus Belasan Miliar
-
Jadwal Timnas Voli Putri Indonesia di SEA Games 2025, Skuad Kombinasi SeniorJunior
-
Jadwal Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025, Misi Pertahankan Medali Emas