Suara.com - MotoGP Styria berakhir dengan pembalap debutan, Jorge Martin keluar sebagai juara disusul oleh Joan Mir dan Fabio Quartararo.
Namun selain ketatnya persaingan barisan terdepan, sempat terjadi insiden kecelakaan yang melibatkan Dani Pedrosa sehingga red flag pun berkibar.
Tak cuma itu, MotoGP Styria diwarnai insiden oleh Marc Marquez yang menyeruduk Aleix Espargaro dalam dua kali start.
"Saya kecewa dengan race stewards, seharusnya mereka melakukan pekerjaannya dan menegakkan aturan," ungkap Aleix seperti dilansir dari GP One.
"Marc Marquez sangat agresif di start pertama dan kedua, jika hukuman turun cuma saat ada kecelakaan, apa guna Stewards Panel?" lanjut Espargaro.
Selain protes dengan aksi Marc Marquez, Espargaro juga menilai bahwa Sirkuit Red Bull Ring Austria ini cukup berbahaya.
Bukan tanpa sebab, Aleix menyatakan hal tersebut berdasar adanya pengibaran red flag dalam tiga balapan terakhir yang digelar di sana.
Tahun lalu, bendera merah berkbiar saat ada tabrakan antara Zarco dan Morbidelli, kemudian di balapan setelahnya, motor Vinales mengalami kendala teknis dan membuat balapan terhenti.
Aleix menilai bahwa sirkuit tersebut tak ada bedanya dengan sirkuit perkotaan.
Baca Juga: Ribut-ribut Marc Marquez dan Espargaro, Olimpiade Tokyo Dibawa-bawa
"Lintasan ini tak cocok untuk motor, situasi sekarang ini seperti layaknya menggelar balapan di lintasan perkotaan, tak ada bedanya," ucap Aleix.
Saudara dari Pol Espargaro ini juga menyoroti kegagalan timnya untuk membawa pulang tambahan poin karena insiden yang dialami oleh kedua pembalap Aprilia.
"Kendala pada mesin membuat kami untuk mencetak beberapa poin di kejuaraan, saya sedih karena kami punya potensi untuk mencetak hasil bagus. Sekarang kami menantikan pekan depan karena saya penasaran ingin melihat Dovizioso balapan menggantikan Savadori yang cedera," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025