Suara.com - Keterbatasan fisik tak menjadi penghalang Sapto Yogo Purnomo untuk meraih prestasi. Dalam ketidaksempurnaan, dia berhasil membuktikan diri.
Sapto Yogo adalah salah satu atlet difabel yang mengidap cerebral palsy, sebuah gangguan pada gerakan, otot, atau postur tubuh.
Kondisi tersebut membuat atlet asal Banyumas, Jawa Tengah itu memiliki kelemahan di tangan dan kaki sebelah kanan yang membuat gerakan tangan kanannya terlihat kaku dan tak seluwes orang pada umumnya.
Namun, pria 23 tahun itu juga tak pernah memilih dilahirkan dan tumbuh di tengah kondisi keterbatasan yang sempat membuatnya diolok-olok kawan sebayanya semasa kecil.
Sempat hampir tenggelam dengan cibiran kawan sebayanya, Sapto kemudian bangkit untuk membuktikan bahwa dirinya tak sepatutnya diremehkan, apalagi diolok-olok.
Pertama kali Sapto berlatih sprint pada usia 16 tahun, ketika masih duduk di kelas 1 sekolah menengah kejuruan (SMK) yang ditekuninya dan kemudian membawanya ke jenjang pelatnas.
Justru dengan keterbatasan yang dimilikinya, Sapto mampu membuktikan kemampuannya yang menonjol, yakni di bidang olahraga yang membuatnya menangguk prestasi.
Prestasi demi prestasi itu pula yang kemudian membuat para pengoloknya semasa kecil tersadar bahwa keterbatasan fisik tak menghalangi seseorang meraih prestasi.
Bergelut di cabang para-atletik, sosok kelahiran 17 September 1998 itu terus melejit dengan sederet prestasi di berbagai kejuaraan, baik nasional maupun internasional.
Baca Juga: Kritik Pelatih di Medsos, Sprinter Belarusia Dipulangkan Paksa sebelum Tanding
Pada ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2016 di Bandung, Sapto langsung meraup lima medali emas untuk lima nomor yang diikutinya.
Kelima nomor tersebut, yakni lari 100 meter, lari 200 meter, lari estafet 4x100 meter, lari estafet 4x400 meter, dan lompat jauh.
Di kompetisi atletik ASEAN Para Games 2017 yang berlangsung di Malaysia, Sapto pun berhasil menggondol dua medali emas dari nomor lari 100 meter dan 200 meter, serta perak dari lompat jauh.
Setahun berselang, Sapto kembali memboyong sekaligus dua medali emas pada Asian Para Games 2018, yakni pada nomor lari 100 meter T37 putra dan lari 200 meter T37 putra.
Tak hanya itu, Sapto juga telah membuktikan prestasinya di ajang Asian Youth Para Games 2017 Dubai dengan merebut dua medali perak dan satu emas pada World Para Atletik di China 2018.
Benar-benar prestasi yang mengagumkan. Bahkan, belum tentu orang-orang dengan kondisi fisik yang jauh lebih sempurna bisa seperti Sapto yang telah mengharumkan nama bangsa.
Berita Terkait
-
Cincin Olimpiade di Tokyo Dilepas, Diganti Logo Paralimpiade
-
Profil David Jacobs, Atlet Pralimpiade Segudang Prestasi
-
Top 5 Sport: Daftar Negara Pemberi Bonus Terbanyak ke Atlet Peraih Medali Olimpiade
-
NPC Indonesia Kirim 23 Atlet ke Paralimpiade Tokyo, Berikut Daftarnya
-
Jadwal Keberangkatan Kontingen Indonesia ke Paralimpiade Tokyo
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Borneo Hornbills Resmi Berevolusi Menjadi Bogor Hornbills Jelang IBL 2026
-
IHR Piala Raja Hamengku Buwono X 2025: Sportainment Paduan Tradisi Historis dan Budaya Modern
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus