Suara.com - Pelatih tim bola basket putri Papua Jamin Mattotoran menyebut bahwa salah satu penyebab utama skuadnya tersingkir dari PON XX Papua adalah kurangnya jam terbang.
"Sebenarnya, anak-anak sudah bermain maksimal. Namun kami kalah jam terbang," ujar Jamin di Mimika Sport Complex, Mimika, Senin.
Tim putri Papua tak bisa melaju ke babak selanjutnya lantaran selalu kalah pada laga Pool Y. Papua takluk dari Sulawesi Selatan dan, terkini, Senin (4/10/2021), tunduk dari DKI Jakarta dengan skor telak 30-85.
Meski demikian, Jamin menegaskan bahwa kalah pengalaman bukan berarti Papua kalah dari segi performa.
Para pemainnya, kata dia, merupakan sosok-sosok muda berbakat yang membutuhkan waktu untuk mengembangkan kemampuan. Bahkan ada beberapa dari antara mereka yang diproyeksikan untuk mengikuti PON tahun 2024.
"Saya percaya pemain Papua, baik putra maupun putri, mempunyai potensi. Sekarang hanya tinggal memberikan mereka kesempatan untuk mencari pengalaman dan jam terbang," tutur Jamin.
Pemain Papua Aprilia Atav juga setuju dengan masukan pelatih agar mereka tak berhenti menimba ilmu serta pengalaman.
Hal itu, menurut Aprilia, mesti dilakukan agar atlet-atlet Papua dapat membawa prestasi terbaik bagi masyarakat Papua dan, tentunya, Indonesia.
"Kami harus terus berlatih dan membuat yang terbaik," kata dia.
Baca Juga: Pemanah Kalimantan Timur Kayla Adinda Utomo Sabet Perunggu PON Papua
Pada cabang olahraga bola basket, Papua tampil di bola basket 5x5 dan 3x3. Jika tim bola basket 5x5 putri sudab dipastikan tersingkir, tim putra Papua selalu kalah pada dua laga Pool B dan masih menyisakan dua laga lagi.
Di bola basket 3x3, yang berlangsung mulai 12 Oktober 2021, Papua berlaga di nomor putra dan putri.
Tim putra Papua berada di Grup A bersama Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah. Adapun putri berlokasi di Grup B dengan DKI Jakarta, Sumatera Barat dan Kalimantan Barat. [Antara]
Berita Terkait
-
Heboh! Video Zoom Dosen Papua Kembali Beredar, Warganet Ingatkan Ancaman Hukum Penyebar
-
Momen Makan Sehat Penuh Gizi di Tanah Papua Tuai Pujian, Sentil Polemik MBG
-
Wamendagri Ribka Minta 6 Provinsi di Tanah Papua Percepat Eliminasi Malaria
-
Diguyur Hujan Deras, Air Danau Paniai di Papua Meluap
-
OPM Dituding Tembak Warga Sipil dan Bakar Rumah di Asmat, Akses Sulit Hambat Penyelidikan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Final Trial Game Dirt 2025 Bandung: Duel Hidup-Mati M. Zidane vs Asep Lukman
-
Ajak Generasi Muda Cintai Alam, Rock Climbing Festival 2025 Digelar
-
Segera Bergulir! Ribuan Atlet Siap Adu Gengsi di PON Bela Diri 2025 Kudus
-
MotoGP Indonesia: Luca Marini Tercepat di Sesi Latihan Bebas 1, Francesco Bagnaia Tercecer
-
Anak Didik Valentino Rossi Sebut MotoGP Mandalika Sebagai Kandangnya
-
Marc Marquez Balas Valentino Rossi, Ogah Anggap The Doctor Rivalnya di MotoGP
-
Uji Kesiapan Marshal MotoGP Mandalika 2025, Simulasi Bendera Berjalan Mulus
-
Marquez vs Rossi: Gelar Seimbang, Era Baru Telah Tiba! Siapa Raja MotoGP Sesungguhnya?
-
Campus League Diluncurkan, Futsal Jadi Cabor Perdana yang Dipertandingkan
-
MotoGP Mandalika Diproyeksi Bawa Dampak Ekonomi Rp4,8 Triliun