Suara.com - Beberapa waktu lalu heboh kabar bahwa Indonesia terancam sanksi dari Badan Anti-Doping Internasional WADA. Hal ini membuat Indonesia terancam batal menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional, termasuk MotoGP.
WADA menganggap Indonesia tidak patuh dalam menerapkan program dan pengujian efektif anti-doping oleh Badan Anti-Doping Dunia.
Indonesia tidak sendirian. Ternyata masih ada dua negara lain yang ikut terkena sanksi yakni Korea Utara dan Thailand.
Perwakilan dari tiga negara tidak memenuhi syarat untuk duduk sebagai anggota dewan komite sampai negara mereka dipulihkan dalam jangka waktu satu tahun atau lebih.
Kabar ini pun terdengar sampai ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali.
Amali mengaku telah menerima surat dari WADA mengenai hal tersebut dan ia akan segera membuat klarifikasi mengapa sampai saat ini belum mengirimkan sample.
"Hari ini kami langsung koordinasi dengan LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia) untuk menanyakan di mana poisisi kita sampai dikatakan tidak patuh itu. Ini lebih kepada pengiriman sample, jadi karena pengiriman sample kita," kata Amali saat jumpa pers virtual, Jumat (8/10/2021).
Amali menjelaskan pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pengiriman sample belum bisa dilakukan. Tidak ada kegiatan olahraga selama pandemi sehingga pengambilan sample sulit dilakukan.
"Pada 2020 kita memang merencanakan akan memberikan sample yang kita buat perencanaannya pada sebelumnya. Tetapi kita tidak menyangka bahwa pada bulan Maret kita terkena Covid-19, dan itu berkepanjangan, bahkan sampai sekarang, sehingga tidak ada kegiatan-kegiatan olahraga yang bisa kita jadikan sample untuk anti doping pada saat pelaksanaan kegiatan itu," jelasnya.
Baca Juga: Indonesia Ditegur WADA, Menpora Zainudin Amali Angkat Bicara
"Nah ini yang menyebabkan tidak terpenuhi sample itu. Kemudian kan kenapa tidak terpenuhi? karena direncanakan waktu itu sample itu by name, jadi tidak boleh berubah. Sementara yang sudah direncanakan untuk diambil samplenya itu ada yang dia ke luar negeri, maksudnya bertanding ya, baik kualifikasi Olimpiade maupun kejuaraan single event lainnya, sehingga itu juga menyulitkan," sambungnya.
Amali meyakini jika sudah mengirimkan klarifikasi ini, WADA bisa mengerti situasi dan kondisi pandemi Covid-19.
"Jadi ini lebih kepada doping plan kita, jadi karena kejadian Covid-19 sehingga tidak bisa kita lakukan sesuai dengan apa yang sudah kita kirimkan. Kan, setiap tahun itu harus mengirimkan, kemudian itu menjadi pegangan WADA dan akan disesuaikan apakah Indonesia ini sesuai dengan perencanaanya atau tidak," Amali menambahkan.
"Saya optimis kalau ini clear ya setelah kita komunikasi untuk 2021 ini bisa terpenuhi dengan sample-sample doping atau anti doping yang diambil dari pelaksanaan PON, kan ini banyak ya, banyak nomor pertandingan, banyak sample yang bisa diambil, sehingga saya tidak khawatir, tapi ini harus dijelaskan."
"Jadi itu sih inti dari WADA mengeluarkan surat kepada Indonesia, kira-kira surat teguranlah kalau bahasa kita di sini, kita ditegur, tidak mematuhi, tetapi kita klarifikasi dan kita nyatakan kita bisa, saya kira ini akan bisa clear lagi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pembukaan Meriah PON Bela Diri 2025, Perpaduan Olahraga dan Budaya Nusantara
-
Sepak Takraw Riau Jadi Lumbung Atlet Nasional, Dambakan Prestasi Lebih Tinggi dari SEA Games
-
Tolak Atlet Senam Israel di Kejuaraan Dunia Gimnastik, NOC Indonesia Hormati Keputusan Pemerintah
-
Atlet Israel Dicoret dari Kejuaraan Dunia Senam di Jakarta, Erick Thohir Angkat Topi
-
FGI Pastikan Atlet Israel Tak Akan Ikut Kejuaraan Dunia Senam Artistik Gimnastik 2025 di Jakarta
-
Terlibat Pencurian Kosmetik di Singapura, Dua Perenang Italia Dapat Hukuman Berat dari Federasi
-
LeBron James Alami Gangguan Saraf, Absen di Awal Musim
-
PBSI Berambisi Kembalikan Indonesia Open Jadi Turnamen Bulutangkis Terbaik Dunia
-
Livoli Divisi Utama 2025: O2C Rajawali Tanpa 6 Pilar karena Dipanggil Pelatnas
-
Megawati Hangestri akan Perkuat Bank Jatim di Final Four Livoli Divisi Utama 2025