Suara.com - Skuad Indonesia yang turun dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia atau Badminton Asia Team Championship (BATC) 2022 terus mempersiapkan diri dengan berlatih ringan selama menjalani karantina di Malaysia.
Pelatih fisik PP PBSI, Yansen Alpine, mengatakan saat ini semua pemain berada di Hotel Sunway Clio, Selangor. Karena tidak bisa keluar kamar, Yansen pun memberikan instruksi kepada Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan untuk menjaga kondisi dan pemulihan kebugaran dengan berlatih ringan.
Dia menjelaskan selama proses karantina, seluruh anggota tim tidak diperkenankan melakukan kontak fisik. Namun, kondisi tersebut tak menjadi halangan. Yansen memberikan pola latihan ringan dalam bentuk video instruksional yang dikirim ke grup WhatsApp.
"Kegiatan latihan di kamar masing-masing ini tujuannya untuk merelaksasi otot-otot setelah atlet menempuh perjalanan terbang dari Jakarta ke Kuala Lumpur dan mengikuti berbagai tahap administrasi protokol kesehatan," kata Yansen dalam keterangan resmi PP PBSI, seperti dimuat Antara, Rabu (9/2/2022).
Video instruksional berisikan materi berlatih mulai dari peregangan untuk membantu memulihkan otot-otot yang lelah selama perjalanan dan memperlancar peredaran darah setelah sebelumnya tidak ada kegiatan fisik. Selain itu, juga ada latihan conditioning dengan gerakan-gerakan senam dengan metode tabata untuk menjaga kondisi dan dilanjutkan dengan pendinginan," ujar Yansen menambahkan.
Pemain tunggal putri Stephanie Widjaja mengatakan terus menjaga semangat dengan memaksimalkan program latihan yang diberikan pelatih agar performa tidak turun. Terlebih, lanjut Stephanie persiapan selama di Indonesia juga sudah bagus. .
"Saya dan tim masih dikarantina setelah tiba di Malaysia. Karena belum bisa keluar kamar selama lima hari ke depan, maka pelatih fisik memberikan saya program latihan. Saya akan berlatih secara maksimal, makan dijaga, dan istirahat cukup," tutur Stephanie.
Skuad Merah Putih tiba di Malaysia pada Senin (7/2) malam waktu setempat. Kemudian, mereka beristirahat di Hotel Sunway Clio di kawasan Petaling Jaya, Selangor. Sejak kedatangan, mereka harus mengantre mengikuti berbagai tahapan dan proses administrasi, termasuk mengisi aplikasi Mysejahtera seperti PeduliLindungi di Indonesia lewat gawai masing-masing.
Setelah terbang sekitar dua jam dengan Malaysia Airline MH 720, di Bandara KLIA, pemain sempat menjalani tes seperti layaknya tes Ge-Nose di Tanah Air. Secara bergiliran anggota tim meniup atau menghembuskan napas selama 5 detik untuk memastikan aman dari COVID-19. Baru setelah itu proses imigrasi.
Baca Juga: Top 5 Sport: Tim dan Pebalap MotoGP Mulai Banjiri Lombok
Dari bandara, dengan diangkut bus perlu waktu sekitar 45 menit perjalanan untuk menuju hotel karantina. Di sini, sebelum masuk ke kamar hotel, seluruh anggota rombongan wajib menjalani tes PCR. Sambil menunggu hasil keluar, semua dikarantina sendirian di kamar masing-masing.
Proses karantina berlangsung selama lima hari, sebelum akhirnya mendapat izin untuk menjalani latihan pada 12 Februari.
Berita Terkait
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
Gregoria Mariska Batal Tampil di China Masters dan Korea Open 2025, Ini Penjelasan PBSI
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya