Suara.com - Pesilat Indonesia Ronaldo Neno gagal menyabet medali emas SEA Games Vietnam 2021 setelah kalah 42-49 dari atlet tuan rumah Nguyen Duy Tuyen pada final kelas H 80-85 Kg putra di Bac Tu Liem Gymnasium, Hanoi, Vietnam, Senin (16/5/2022).
Kegagalan Ronaldo ini diikuti Muhamad Yachser Arafa dan M. Khoiruddin Mustakim yang juga kalah dalam final hari ini.
Ronaldo masuk arena dengan memikul beban mengingat tim pencak silat Indonesia banyak kehilangan pundi-pundi emas sejak kompetisi itu digelar 12 Mei lalu.
Dari target empat medali emas, Indonesia baru mendapatkan satu medali emas dari nomor pasangan seni putri sehingga Ronaldo menjadi tambatan terakhir emas pada hari terakhir kompetisi ini.
Ronaldo berusaha tenang dalam menghadapi atlet tuan rumah yang mendapatkan dukungan penuh seisi stadion.
Pada babak pertama, Ronaldo langsung menyerang tetapi lawan tak mau menyerah begitu saja dengan meladeni serangan Ronaldo.
Jual beli pukulan tak terelakkan sehingga kedua pesilat saling mengejar poin tapi lawan lebih unggul. Kesengitan berlanjut pada babak kedua, tapi lawan tetap unggul.
Pada dua menit terakhir dalam babak penentuan, Ronaldo tertinggal 35–23. Dia berusaha mengejar dengan melepaskan tendangan, pukulan dan sesekali berusaha membanting lawan, serta tak jarang mengejar lawan agar secepatnya mendapatkan poin mengingat waktu terus menipis.
Namun lawan seperti membaca tekanan mental yang dirasakan Ronaldo sehingga balas melancarkan serangan.
Baca Juga: SEA Games 2021: Zainal Fanani Sumbang Emas Kedua untuk Tim Balap Sepeda Indonesia
Saat waktu tersisa 40 detik, Ronaldo tertinggal 35-46. Kondisi ini semakin menyulitkannya, sementara lawan semakin di atas angin dan akhirnya menutup pertarungan dengan kemenangan 49-42. Bahkan satu bantingan Ronaldo justru berbalik menjadi keuntungan lawan.
Kegagalan Ronaldo ini membuat tim silat Indonesia hanya mengemas satu emas, empat perak, dan tiga perunggu, atau gagal memenuhi target empat medali emas.
Pelatih pencak silat tim nasional Indonesia Indro Catur Haryono mengatakan banyak faktor yang menyebabkan atlet gagal meraih emas, salah satunya faktor nonteknis seperti kepemimpinan wasit.
"Atlet sudah berjuang maksimal, dan itulah hasil akhirnya. Kami tidak dapat menyalahkan atlet, semua menjadi tanggung jawab pelatih karena mereka sudah memberikan yang terbaik," kata dia.
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia Bayu Syahjohan mengatakan kegagalan tim dalam mencapai target ini disebabkan banyak faktor.
Di satu sisi, Indonesia bangga pencak silat kini diminati oleh negara-negara di Asia Tenggara lain bahkan membuat semakin percaya diri meloloskan cabang olahraga asal Indonesia ini sebagai nomor eksibisi dalam Olimpiade Paris 2024.
Berita Terkait
-
AFC Rancang Nations League, Timnas Indonesia Masuk Divisi Berapa?
-
Apakah Penerima PIP Harus Pintar? Cuma 2 Ini Syarat dari Kemendikdasmen
-
Di Balik Kalungan Medali Emas SEA Games 2025, Ada Kisah Pertobatan Federasi Sepak Bola Vietnam
-
Sambut Nataru dan Tutup Buku 2025, BI Sesuaikan Jadwal Operasional Sistem Pembayaran
-
Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Asnawi Mangkualam Ungkap Kualitas Pemain Belum Merata
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Rahang Patah Usai KO dari Anthony Joshua, Jake Paul Pamer Gepokan Duit dan Pistol Emas
-
Lagi, An Se-young Juara BWF World Tour Finals 2025
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028