Suara.com - Pelatih tim nasional bola basket Suriah, Javier Juarez, menilai para pemainnya lupa daratan dan tenggelam dalam euforia setelah menang melawan Kazakhstan dalam laga pemungkas Grup C FIBA Asia Cup 2022 pada Minggu (17/7/2022).
Hal itu menjadi bumerang bagi para pemain Suriah karena mereka sama sekali tidak fokus dalam pertandingan playoff perebutan tiket perempat final melawan Selandia Baru yang berakhir dengan kekalahan 58-97 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (19/7/2022).
"Sejujurnya hari ini kami sama sekali tidak menemukan performa karena kemenangan lawan Kazakhstan telah menempatkan kami di 12 besar negara-negara Asia-Oseania ini," kata dia dalam jumpa pers setelah pertandingan.
"Itu kekalahan terbesar kami, padahal kami seharusnya tetap bisa berada di level terbaik. Kami kalah? Tentu saja! Karena kami tidak menunjukkan permain terbaik dan membuat segalanya begitu mudah bagi Selandia Baru," ujar Juarez.
Penampilan Suriah memang menyedihkan terutama pada kuarter pertama ketika mereka hanya bisa mencetak enam poin.
Upaya mereka memperbaiki keadaan pada kuarter kedua hanya berbuah 15 poin tambahan sehingga ketertinggalan kian melebar menjadi 21-53.
Perolehan angka Suriah terus membaik dalam dua kuarter berikutnya, tapi masalah yang mereka ciptakan akibat kelalaian pada paruh awal tak bisa lagi diatasi dan Selandia Baru melenggang ke perempat final dengan kemenangan telak 97-58.
"Sejujurnya hari ini bukan level terbaik kami, tentu saja bila di level terbaik kami sekalipun saya rasa Selandia Baru tetap lebih baik dibandingkan kami," ujar Juarez.
"Tapi sikap kami hari ini sangat buruk, mungkin setelah mengalahkan Kazakhstan para pemain berpikir pekerjaan sudah selesai, dan tidak terpikirkan untuk pertandingan 48 jam berikutnya ataupun berusaha bertahan dalam turnamen ini," sambung dia.
Baca Juga: FIBA Asia Cup 2022: Atasi Suriah, Selandia Baru Menuju Perempat Final
Juarez bahkan mengibaratkan penampilan Suriah dalam 20 menit pertama pertandingan bagaikan tim yang sudah mengucapkan selamat tinggal kepada Piala FIBA Asia 2022.
Pelatih asal Spanyol itu menegaskan Suriah membawa pulang pelajaran penting dari penampilan terakhirnya dalam Piala FIBA Asia 2022 yakni tidak melepaskan konsentrasi ketika tampil dalam sebuah turnamen.
"Saya harap semua orang di tim ini bisa belajar dari turnamen ini, bahwa seharusnya kami berjuang hingga menit terakhir di pertandingan terakhir," pungkasnya.
Penilaian ini diamini oleh kapten Suriah, Anthouny Bakar, yang mengaku ia dan rekan-rekannya tidak memasuki pertandingan dengan mentalitas yang tepat.
"Sulit berkompetisi ketika tim Anda tidak siap secara mental. Kami melakukan persiapan dengan baik, tapi di atas lapangan tidak bisa melakukan pekerjaan yang baik," kata Bakar.
"Kami senang bisa masuk 12 besar Asia, tapi itu seharusnya bukan berarti pekerjaan selesai. Kami ingin menjadi lebih baik dari itu, tapi tidak melakukan hal yang cukup untuk mewujudkannya," pungkas Bakar.
[Antara]
Berita Terkait
-
Kuwait Batal Hadapi Timnas Indonesia Malah Lawan Suriah, Erick Thohir Geleng-geleng
-
Akhir Era Assad: Gelombang Kepulangan Pengungsi Suriah Dimulai
-
Israel Serang Ibu Kota Suriah, Sempat Kirim Peringatan ke Pemerintah
-
Timur Tengah Memanas: Isreal Serang Kementerian Pertahanan Suriah
-
Seni Memimpin dengan Empati dalam Film Portrait of a Prime Minister
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia