Prestasi ini menjadi tonggak sejarah bagi bulutangkis Indonesia di ajang dunia. Selain itu, ia juga menyumbang medali emas untuk Indonesia di Asian Games 1966 dan 1970, memperkuat dominasinya di panggung Asia.
Meski tidak pernah meraih gelar All England—turnamen bergengsi yang didominasi Rudy Hartono—kontribusi Iie dalam tim beregu membuatnya tetap dikenang sebagai salah satu legenda era 1970-an.
Ia pensiun sebagai atlet pada 1982 di usia 32 tahun, meninggalkan warisan prestasi yang menjadi fondasi kejayaan bulutangkis Indonesia.
Karier Sebagai Pelatih dan Pembina
Setelah gantung raket, Iie Sumirat tidak meninggalkan dunia bulutangkis. Ia mendirikan PB Sarana Muda, yang kemudian berkembang menjadi SGS Elektrik (Sangkuriang Graha Sarana) di Bandung, menjadi ladang bagi pengabdiannya dalam membina atlet muda.
Dengan tangan dingin dan pendekatan yang penuh dedikasi, ia berhasil mencetak sejumlah bintang dunia yang mengharumkan nama Indonesia.
Salah satu murid paling terkenal adalah Taufik Hidayat, yang mulai dilatih Iie sejak usia 9 tahun hingga 14 tahun di SGS Bandung.
Di bawah bimbingan Iie dan kakaknya, Nara Sujana, Taufik berkembang menjadi pebulutangkis fenomenal dengan teknik pukulan indah dan kontrol net yang sempurna, yang menjadi ciri khas pelatihan khas Bandung.
Taufik, yang meraih medali emas Olimpiade Athena 2004 dan gelar juara dunia 2005, pernah mengenang, “Kang Iie lah yang mampu membuat permainan saya begitu istimewa. Berkat polesannya, saya bisa memiliki pukulan-pukulan istimewa yang tidak diajarkan di buku.”
Baca Juga: Profil Iie Sumirat yang Meninggal Dunia, Sang Legenda Pelatih Bulu Tangkis Taufik Hidayat
Iie juga menjadi mentor bagi Anthony Sinisuka Ginting, andalan tunggal putra saat ini, yang ia puji karena pergelangan tangan langka.
Selain itu, ia turut membentuk karier juara dunia seperti Halim Haryanto dan Flandy Limpele, termasuk peraih medali perunggu Olimpiade 2004.
Dedikasinya tidak hanya terbatas pada teknik, tetapi juga dalam membangun karakter atlet, menjadikannya sosok yang disegani sebagai guru sejati.
Warisan dan PengaruhKepergian Iie Sumirat meninggalkan duka mendalam bagi komunitas bulutangkis Indonesia.
Ia dianggap sebagai jembatan antara masa kejayaan klasik dan era modern, dengan semangatnya yang terus hidup melalui murid-muridnya.
Bahkan di masa sakitnya yang berkepanjangan—termasuk tendon kaki yang putus dan infeksi paru-paru—ia tetap hadir di lapangan, membimbing atlet muda hingga hari-hari terakhirnya.
Berita Terkait
-
Profil Iie Sumirat yang Meninggal Dunia, Sang Legenda Pelatih Bulu Tangkis Taufik Hidayat
-
Innalillahi, Taufik Hidayat Bagikan Kabar Duka
-
Daftar 30 Wakil Menteri Rangkap Jabatan, Ada Nama Giring Ganesha
-
Taufik Hidayat Jadi Komisaris BUMN, Bolehkah Wakil Menteri Rangkap Jabatan?
-
Rangkap Jabatan Komisaris BUMN, Kekayaan Taufik Hidayat Naik Jadi Rp79,6 M Usai Jadi Wamenpora
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Sempat Tegang Lawan Malaysia, Putri KW Mulus ke Semifinal Berkat 'Healing' Singkat
-
Jadwal Bulu Tangkis SEA Games 2025 Hari Ini: Putri KW Awali Perjuangan Wakil Indonesia di 8 Besar
-
Bersinar di SEA Games 2025, Jason Donovan: Target Saya Selanjutnya Asian Games
-
Penantian 22 Tahun, Akhirnya Indonesia Raih Medali Emas SEA Games dari Cabor Lompat Galah Putri
-
Persembahkan Emas SEA Games 2025, Perenang Keturunan Jerman Ungkap Target Lebih Tinggi
-
Cedera ACL Masih Membekas, Lalu Muhammad Zohri Persembahkan Medali Perak di SEA Games 2025
-
Klasemen Medali SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 14 Emas, tapi Disalip Vietnam
-
Profil Dwi Ani Retno Wulan Atlet MMA Rembang Pencetak Sejarah di SEA Games 2025
-
Klasemen SEA Games 2025 Hari Ini: Thailand Sulit Dikejar, Indonesia Koleksi 14 Emas
-
Penantian Panjang Berakhir! Timnas 3x3 Putri Indonesia Raih Emas SEA Games 2025