Suara.com - Taufik Hidayat secara mengejutkan ditunjuk komisaris di PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI). Padahal legenda bulu tangkis itu tengah menjabat Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga.
Penunjukan Taufik ini memunculkan pertanyaan mendasar, yaitu apakah pejabat negara boleh merangkap jabatan sebagai komisaris di perusahaan negara?
Rasa penasaran warganet hadir dari sejumlah komentar di akun Lambe Turah yang menghadirkan potret Taufik Hidayat dengan jabatan barunya.
"Double jabatan kah? Sudah jadi Menpora terus komisaris juga?" kata warganet.
"19 juta loker untuk circlenya," sahut yang lain.
"Bagi-baginya nggak selesai-selesai," timpal warganet.
Lalu, seperti aturan hukum dalam status rangkap jabatan Taufik Hidayat?
Melansir Hukum Online, Pasal 23 huruf b Undang-Undang Kementerian Negara (UU No. 39 Tahun 2008), menyebut seorang menteri dilarang keras merangkap jabatan sebagai komisaris atau direksi pada perusahaan negara (BUMN) maupun perusahaan swasta.
Aturan ini dibuat untuk menjaga agar menteri dapat sepenuhnya fokus pada tugas kenegaraan dan menghindari adanya benturan kepentingan (conflict of interest) antara perannya sebagai regulator dan pengawas korporasi.
Baca Juga: Rangkap Jabatan Komisaris BUMN, Kekayaan Taufik Hidayat Naik Jadi Rp79,6 M Usai Jadi Wamenpora
Lebih lanjut, larangan rangkap jabatan juga ditegaskan dalam peraturan mengenai BUMN itu sendiri. Direksi BUMN, misalnya, dilarang memegang jabatan rangkap sebagai, direksi di BUMN lain atau badan usaha lainnya, dewan komisaris atau dewan pengawas di BUMN, jabatan struktural dan fungsional lainnya di instansi pemerintah (pusat maupun daerah), pengurus partai politik atau anggota legislatif, dan jabatan lain yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan.
Siapa Taufik Hidayat?
Lahir di Bandung, 10 Agustus 1981, Taufik Hidayat mengabdikan masa mudanya di lapangan bulu tangkis. Puncak kejayaannya saat ia meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004, sebuah pencapaian yang mengukuhkannya sebagai legenda hidup.
Tak berhenti di situ, ia melengkapi gelarnya dengan menjadi Juara Dunia pada 2005, membuktikan dominasinya di panggung global.
Setelah gantung raket pada 2013, Taufik tidak sepenuhnya meninggalkan dunia yang membesarkan namanya. Ia membangun Taufik Hidayat Arena, sebuah pusat pelatihan bulu tangkis, sebagai bentuk dedikasinya untuk melahirkan generasi penerus.
Namun, panggung yang lebih besar menantinya. Ia mulai merambah dunia politik hingga akhirnya dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga dalam kabinet saat ini.
Tag
Berita Terkait
-
Raffi Ahmad Menolak Jadi Menpora RI
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Dito Ariotedjo Dicopot! Taufik Hidayat Ungkap Fakta Mengejutkan soal Kinerjanya
-
Intip 2 Pesaing Raffi Ahmad di Bursa Menpora Baru, Ada Politisi dan Peraih Emas Olimpiade
-
Adu Kuat Calon Menpora: Dari Raffi Ahmad si 'Sultan' hingga Taufik Hidayat sang Legenda
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Indonesia Siap Kirim 20 Ribu Pasukan ke Gaza, Prabowo Minta TNI Bersiap
-
Dapat Undangan Khusus, Prabowo Bertolak ke Mesir Hari Ini Hadiri KTT Perdamaian Gaza
-
Jadwal Ganjil Genap: 26 Ruas Jalan di DKI Jakarta, 14 Titik, Sesi Pagi dan Sore Hari Ini
-
Prabowo Apresiasi Permainan Timnas meski Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani