Suara.com - Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 yang digelar di Nusa Tenggara Barat tak hanya menjadi ajang unjuk gigi berbagai cabang olahraga masyarakat dari seluruh Indonesia, tapi juga menjadi panggung pelestarian budaya.
Dua di antaranya yang menarik perhatian adalah olahraga tradisional Sumpit khas Suku Dayak dan permainan Balogo dari Kalimantan.
Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Hasnuryadi Sulaiman, yang turut hadir dalam gelaran tersebut, menyempatkan diri meninjau langsung pertandingan dari sejumlah Induk Organisasi Olahraga (Inorga).
Didampingi istri drg. Ellyana Trisya Hasnuryadi, ia menyaksikan laga Sumpit, Balogo, Street Soccer, dan Sepak Bola Berjalan.
“Kami tadi melihat pertandingan sumpit dan balogo. Itu merupakan olahraga tradisional dan di Kalimantan Selatan sendiri sangat digemari. Mudah-mudahan dengan ikut terus melestarikan akan tambah digemari oleh masyarakat, jangan sampai generasi berikutnya tidak mengetahui dengan olahraga ini,” kata Hasnuryadi dalam keterangan tertulis.
Sumpit: Dari Alat Berburu Jadi Olahraga Akurasi
Olahraga sumpit berasal dari tradisi masyarakat Dayak, terutama suku Kayan yang mendiami wilayah pedalaman Kalimantan, termasuk Sarawak di Malaysia.
Menyitat Indonesia.go.id, Sumpit awalnya digunakan sebagai senjata berburu hewan-hewan kecil seperti tupai, burung, musang, dan monyet di hutan, kini sumpit berkembang menjadi olahraga yang menantang keterampilan dan ketepatan.
Dalam perkembangannya, sumpit yang dipakai untuk olahraga mengalami sejumlah penyesuaian.
Mata sumpit yang dulu dirancang untuk menembus dan mematikan kini dibuat lebih aman.
Baca Juga: CEO: Barito Putera Sudah Amankan Servis Beberapa Pemain Baru
Anak sumpit tetap menggunakan kayu ringan seperti pelawi, dengan batang sumpit dibuat dari bahan alami seperti dahan enau atau aren.
Di FORNAS 2025, pertandingan sumpit menjadi daya tarik tersendiri, menunjukkan bagaimana tradisi kuno masih bisa relevan dalam bentuk olahraga yang kompetitif dan edukatif.
Balogo: Warisan Permainan Penuh Makna dari Kalimantan Tengah
Sementara itu, Balogo adalah permainan tradisional yang berasal dari Kalimantan Tengah. Kata Balogo berasal dari ‘logo’, alat permainan yang digunakan untuk menjatuhkan logo milik lawan.
Dikutip dari Kalteng.go.id, permainan ini bisa dimainkan satu lawan satu atau secara beregu, dengan aturan yang menuntut ketelitian dan strategi.
Balogo tak hanya seru, tetapi juga sarat makna. Dalam kepercayaan masyarakat Dayak, permainan ini menjadi simbol keberuntungan dan kesuburan hidup.
Selain itu, nilai-nilai seperti kejujuran, kerja sama tim, serta musyawarah tertanam kuat dalam setiap permainannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Jakarta Bersiap untuk Capital Market Run 2025, 3.500 Pelari akan Turun ke Jalan
-
Terungkap Alasan Anthony Ginting Absen di Korea Masters 2025
-
Anthony Ginting Absen, Inilah Daftar Wakil Indonesia di Korea Masters 2025
-
Bagian Penting Tim, Pelita Jaya Jakarta Perpanjang Kontrak Vincent Kosasih
-
Rombak Besar-besaran, Tangerang Hawks Basketball Lepas Habib Titoaji
-
Tumbang di Final Hylo Open 2025, Putri KW Ambil Pelajaran dari Mia Blichfeldt
-
Kalah di Final Hylo Open 2025, Sabar Karyaman: Lagi-lagi Harus Jadi Runner-up
-
Selamat! Jonatan Christie Berhasil Juarai Hylo Open 2025
-
Indonesia Para Badminton International 2025: Pasukan Merah Putih Pertahankan Tradisi Juara Umum
-
Pertarungan Menuju Kejayaan: One Pride MMA 88 Hadirkan Duel Indonesia vs Dunia