Sport / Raket
Selasa, 09 September 2025 | 17:27 WIB
Audisi Umum PB Djarum 2025 diikuti 1.729 peserta. Dihadiri legenda bulutangkis, ajang ini jadi tonggak penting regenerasi atlet Indonesia. [Dok. PB Djarum]

Suara.com - PB Djarum bersama Bakti Olahraga Djarum Foundation kembali menggelar Audisi Umum PB Djarum 2025 di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah.

Ajang yang berlangsung pada 8–12 September ini diikuti 1.729 peserta dari berbagai daerah. Lebih dari sekadar ajang pencarian bakat, audisi ini dirancang sebagai pintu gerbang regenerasi bulutangkis Indonesia.

Ketua PB Djarum sekaligus Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menegaskan bahwa momentum ini sejalan dengan semangat Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada 9 September.

"Atlet-atlet muda adalah denyut nadi bagi masa depan bulutangkis kita. Di PB Djarum, kami melakukannya dengan menyelenggarakan Audisi Umum... Kami siap menempa mereka menjadi pahlawan bulutangkis di masa depan dan memastikan nyala api kejayaan bulutangkis Tanah Air tetap terjaga,” ujar Yoppy.

Inovasi Seleksi dan Fokus pada Usia Dini

Ketua Tim Pencari Bakat, Sigit Budiarto, menjelaskan bahwa sistem audisi tahun ini kembali mengusung inovasi dari edisi sebelumnya, yaitu pembagian kelompok usia (U-11 hingga KU-12) serta tahap screening sejak awal.

"Fokus pada kelompok usia yang lebih muda adalah langkah strategis. Pada usia ini, bakat alami terlihat paling murni. Kami mencari ‘berlian mentah’ yang bisa kami poles... Inilah DNA juara yang kami cari,” kata Sigit.

Di sektor putra, Fung Permadi menekankan pentingnya postur fisik dan fondasi daya tahan tubuh, selain keterampilan teknis.

"Kami memperhatikan footwork, feel pukulan, kecerdasan di lapangan, hingga ketenangan saat berada di bawah tekanan. Atlet cerdas di lapangan akan berkembang lebih cepat,” tegas Fung.

Baca Juga: Biodata Lengkap Mitzi Abigail, Istri Anthony Ginting Pernah Bergabung dengan PB Djarum

Sementara di sektor putri, Yuni Kartika menekankan pentingnya postur tubuh yang mendukung untuk bisa bersaing di level dunia.

“Postur fisik akan mendapat perhatian besar, kecuali atlet memiliki bakat yang benar-benar luar biasa,” jelas Yuni.

Legenda Turut Pantau

Audisi kali ini makin spesial karena dihadiri langsung sederet legenda bulutangkis Indonesia seperti Hendrawan, Aryono Miranat, Liliyana Natsir (Butet) , Tontowi Ahmad, Mohammad Ahsan, Shesar Hiren Rustavito, hingga Gloria Emanuelle Widjaja.

Kehadiran mereka bukan hanya untuk memberi semangat, tetapi juga memastikan proses seleksi berjalan dengan kualitas terbaik.

Proses seleksi dimulai dengan screening menggunakan sistem gugur 1 game 21 poin tanpa setting. Peserta yang lolos akan masuk fase turnamen, lalu berlanjut ke tahap karantina selama empat minggu.

Mereka yang bertahan hingga akhir akan mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dan kesempatan besar bergabung dengan PB Djarum.

Ahsan & Vito Masuk Hall of Fame

Momen penting lainnya dalam rangkaian audisi tahun ini adalah masuknya Mohammad Ahsan dan Shesar Hiren Rustavito ke dalam Hall of Fame PB Djarum.

Ahsan, yang resmi pensiun Januari 2025, mengaku penghargaan tersebut sangat berharga.

"Penghargaan ini adalah sebuah kehormatan yang luar biasa. Klub ini bukan hanya tempat berlatih, tetapi rumah yang membentuk saya menjadi atlet dan pribadi seperti sekarang,” ujar Ahsan.

Shesar Hiren Rustavito juga tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.

"Masuk ke dalam Hall of Fame PB Djarum adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Bagi para peserta Audisi Umum, manfaatkan kesempatan emas ini sebaik-baiknya,” ucap Vito.

Kehadiran keduanya dalam sesi meet and greet menjadi magnet tersendiri bagi para peserta muda yang menjadikannya idola.

Load More