- Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah memastikan aturan batas gaji Rp10 miliar per musim sudah dihapus dan kini fokus pada batas gaji tiga pemain asing.
- Dalam aturan baru, setiap klub hanya boleh membayar maksimal 30.000 dolar AS per bulan untuk tiga pemain asing, termasuk heritage dan naturalisasi.
- Junas menegaskan klub yang melampaui batas itu akan dikenai denda, sementara pembatasan gaji untuk pemain lokal baru akan dibahas dalam satu hingga dua tahun mendatang.
Suara.com - Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah, mengonfirmasi bahwa aturan batas gaji maksimal (salary cap) senilai Rp10 miliar per musim untuk seluruh pemain klub tidak lagi diterapkan.
Mulai musim IBL 2026, fokus pengaturan gaji dialihkan hanya untuk tiga pemain asing, termasuk pemain berdarah campuran (heritage) maupun naturalisasi.
“Untuk salary cap Rp10 miliar per musim bagi keseluruhan pemain sudah tidak berlaku lagi. Sekarang kami fokus pada pemain asing terlebih dahulu, dihitung per bulan,” ujar Junas di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Dalam kebijakan baru ini, batas gaji maksimal untuk tiga pemain asing per klub ditetapkan sebesar 30.000 dolar AS per bulan. Sebelumnya, rata-rata kontrak klub mencapai 27.000 dolar AS per bulan, mencakup empat pemain, tiga asing dan satu heritage atau naturalisasi.
Junas menilai perubahan tersebut justru memberikan keuntungan bagi pemain karena pembagian nilai kontrak kini difokuskan hanya kepada tiga orang.
Sementara itu, untuk pemain lokal, IBL belum menetapkan batas gaji dan tetap memberikan kebebasan penuh kepada klub dalam menentukan nilai kontrak masing-masing.
“Kalau sekarang kami langsung menerapkan salary cap untuk pemain lokal, misalnya Rp1 miliar untuk semua pemain, maka klub harus memangkas kontrak yang masih berjalan. Kami tidak ingin itu terjadi,” jelasnya.
Menurut Junas, pembahasan mengenai pembatasan gaji pemain lokal kemungkinan baru akan dilakukan dalam satu hingga dua tahun mendatang.
Ia juga menegaskan bahwa klub yang ingin memberikan bayaran lebih dari batas 30.000 dolar AS per bulan tetap diperbolehkan, namun harus siap menanggung konsekuensi berupa denda dan pemotongan subsidi liga.
Baca Juga: Pelatih Timnas Basket David Singleton Turun Gunung, Pimpin Coaching Clinic IBL di Jakarta
Hasil dari pembayaran denda tersebut nantinya akan dibagikan secara merata kepada seluruh klub peserta IBL, sebagai bentuk kompensasi sekaligus langkah menjaga keseimbangan dan keadilan kompetisi di liga bola basket profesional Indonesia.
(Antara)
Berita Terkait
-
Pelatih Timnas Basket David Singleton Turun Gunung, Pimpin Coaching Clinic IBL di Jakarta
-
Abraham Damar Menggila! Satria Muda Juara IBL All Indonesian 2025
-
Coach Bedu Resmi Bertahan di Pacific Caesar, Siap Bawa Kejutan di IBL 2026
-
IBL: Satria Muda Resmi Rekrut Yudha Saputera, Pandu Wiguna, dan Kelvin Sanjaya
-
Era Baru Pelita Jaya Dimulai! David Singleton Bidik Trofi IBL 2026
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
Terkini
-
Honda: Ducati Beruntung Punya Marc Marquez
-
Jadi Anak Baru di MotoGP, Toprak Razgatlioglu Tegaskan WSBK Juga Kompetitif
-
Susunan Pembalap MotoGP 2026: Dominasi Ducati, Stabilitas KTM, Gebrakan Yamaha!
-
CAS Tolak Banding Federasi Senam Israel Terkait Kejuaraan Dunia di Jakarta
-
Sejarah Baru, Kickboxer Asal Sumut Raih Emas WAKO Uzbekistan Kickboxing World Cup 2025
-
WJC 2025: Mulky/Salma Melaju ke Babak Ketiga usai Kalahkan Wakil Norwegia
-
Final Four Livoli 2025: TNI AU Electric Jaga Peluang ke Final Usai Kalahkan Rajawali O2C
-
WJC 2025: Ganda Campuran Indonesia Melenggang Mulus, Tantang Wakil Amerika di Babak 32 Besar
-
Timnas Padel Indonesia Ikuti Asia Championship Padel Cup 2025 di Qatar
-
8 Atlet akan Wakili Indonesia di Ajang Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025