Sport / Arena
Kamis, 11 Desember 2025 | 09:19 WIB
Skandal SEA Games 2025, Pemain Malaysia Dipaksa Pura-pura Cedera Berujung Dicoret dari Tim [Bernama]
Baca 10 detik
  • Atlet Malaysia Irfan Tamrin Danish dicoret dari SEA Games 33 Thailand karena disuruh pelatih berpura-pura cedera.
  • Pemeriksaan medis pada 1 Desember membuktikan Danish sehat, namun banding ke OCM pada 3 Desember ditolak.
  • Federasi Atletik Malaysia akan menginvestigasi dugaan penyalahgunaan wewenang pelatih yang merugikan tim estafet.

Suara.com - Kontingen Malaysia diguncang skandal besar jelang perhelatan SEA Games 33 di Thailand.

Atlet muda berbakat, Irfan Tamrin Danish, secara mengejutkan dicoret dari tim estafet 4x100 meter dan digantikan oleh pelari lain yang memiliki catatan waktu lebih lambat.

Skandal ini mencuat setelah ibu dari Danish membeberkan rangkaian kejadian yang menimpa putranya.

Ia menuduh sang pelatih memaksa Danish untuk berbohong soal kondisi cedera, padahal sang atlet berusia 18 tahun itu dalam keadaan sehat dan siap berlaga untuk Malaysia.

Ibu Danish, Tamrin Hashim, mempublikasikan serangkaian tangkapan layar percakapan antara putranya dan sang pelatih.

Dalam percakapan tersebut, terlihat jelas pelatih memerintahkan Danish untuk mengaku cedera demi membuka ruang bagi atlet lain yang lebih berpengalaman.

Danish disebut terpaksa mengikuti instruksi tersebut karena takut mendapat konsekuensi jika menolak.

Bahkan, untuk memverifikasi kondisinya, Danish menjalani pemeriksaan medis menyeluruh pada 1 Desember.

Hasilnya, rumah sakit menyatakan tidak ada masalah kesehatan pada area tubuh yang sebelumnya diklaim bermasalah.

Baca Juga: Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Peringkat Kedua dengan 5 Medali Emas

Artinya, laporan cedera yang menjadi dasar pencoretaan Danish ternyata tidak valid.

Setelah mengetahui hasil pemeriksaan, Danish mengajukan banding resmi kepada Dewan Olimpiade Malaysia (OCM) pada 3 Desember.

Ia menjelaskan bahwa surat pengunduran diri dari SEA Games ia tulis atas perintah pelatih.

Namun, OCM menolak banding tersebut dengan alasan batas waktu telah lewat.

Kasus ini makin memanas setelah Federasi Atletik Malaysia turun tangan.

Mereka telah berbicara dengan Danish dan ibunya, serta memastikan akan melakukan investigasi terbuka dan transparan terkait dugaan manipulasi dan penyalahgunaan wewenang oleh pelatih.

Load More