Suara.com - Para pakar komputer tidak tahu dari mana ia datang dan apa yang ia kerjakan. Yang mereka tahu hanya satu: ancaman keamanan komputasi yang baru diungkap ini diciptakan oleh sebuah negara dan kekuatannya hampir tiada tara.
Regin, demikian ia disebut, adalah program jahat yang diam-diam bersembunyi di dalam jaringan komputer selama setidaknya enam tahun. Adalah Symantec, produsen antivirus Norton, yang menemukan program itu pertama kali. (Baca juga: Regin, Virus Mata-mata Komputer yang Baru)
"Kemampuan dan sumber daya yang digunakan untuk menciptakan Regin menunjukkan bahwa ia adalah satu dari banyak senjata mata-mata siber yang digunakan oleh sebuah negara," tulis Symantec pada Minggu (23/11/2014).
Symantec membeberkan, dari susunannya, Regin diyakini diciptakan selama berbulan-bulan bahkan bisa selama bertahun-tahun.
"Regin adalah malware yang rumit, strukturnya menunjukkan tingkat keterampilan teknis yang sangat jarang dijumpai di dunia," beber Symantec.
Regin kini sudah ditemukan di 10 negara dan sangat banyak ditemukan di Rusia dan Arab Saudi. Selain itu Regin juga ditemukan di Belgia, Austria, Pakistan, Iran, Afghanistan, India, Irlandia, dan Meksiko.
Uniknya Regin tidak ditemukan di AS, kata Symantec. Padahal AS adalah salah satu negara yang sering mengeluh menjadi sasaran serangan siber dan yang dituding biasanya Cina serta Rusia.
Berdasarkan penelitian Symantec, Regin menyasar individu tertentu, organisasi pemerintah, operator infrastruktur, perusahaan swasta, dan ilmuwan.
Tetapi yang paling banyak diintai oleh program jahat itu adalah bisnis skala kecil dan perusahaan telekomunikasi. Diduga tujuannya adalah untuk menyadap pembicaraan di saluran telekomunikasi.
Symantec mengatakan Regin bersembunyi dengan apik dan punya beberapa lapis pelindung. Malware itu menggunakan beberapa jenis kode enkripsi dan bisa berkomunikasi dengan peretas yang mengendalikannya dalam beragam cara.
Regin juga menggunakan struktur modular yang menyembunyikan lapisan paling dalam programnya dengan rapih, sehingga sangat sukar untuk tahu apa yang sebenarnya dia kerjakan di dalam jaringan komputer.
Menurut Symantec, Regin mirip Stuxnet, program mata-mata yang diyakini diciptakan oleh AS yang menyasar program nuklir Iran. (CCN Money/Symantec)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
30 Kode Redeem FF Terbaru 2 Oktober 2025, Raih Skin Senjata Legendaris Sekarang
-
10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 2 Oktober 2025, Ribuan Diamond hingga Stok Pemain Gratisan Hadir
-
Oppo A6 Pro Segera Masuk RI, HP Tangguh Jaminan 5 Tahun Tanpa Lag
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Sinematik di Tengah Keramaian, Bak Adegan Film
-
Vivo V60 Lite 4G dan 5G Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan
-
Xiaomi 17 Series Pecahkan Rekor Penjualan, 1 Juta Unit Laris Manis!
-
Terungkap Geekbench dan 3C, Snapdragon 8 Gen 5 Unjuk Gigi!
-
Komika Musdalifah Parodikan Jaden Smith, Bikin Heboh Di-repost Anak Will Smith
-
Huawei Mate 80 Series: Desain Kamera Baru, Pengisian Daya Super Cepat, dan Jadwal Rilis Terungkap!
-
Deddy Corbuzier Dicap Pelit Sama Istri dan Netizen, Begini Responsnya