Suara.com - Ribuan orang memberikan penghormatan terakhir bagi polisi bernama Ahmed Merabet, yang menjadi salah satu korban dalam aksi penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo, hari Rabu (7/1/2014).
Para pengguna media sosial menggunakan tagar #JeSuisAhmed untuk menyampaikan ucapan belasungkawa, atau sekedar memuji keberanian Ahmed menghadapi para penyerang bersenjata yang membantai dirinya dan belasan jurnalis media satir asal Paris, Prancis itu.
Tagar #JeSuisAhmed atau yang berarti "Aku adalah Ahmed" muncul menyusul ramainya penggunaan ungkapan Je Suis Charlie (Aku adalah Charlie) oleh para demonstran yang mengecam aksi penembakan di kantor Charlie Hebdo.
Dalam peristiwa itu, Ahmed tewas oleh peluru senapan seorang penyerang. Dalam video yang berisi rekaman kejadian, Ahmed terlihat terbaring di trotoar dan mengangkat tangan seakan meminta agar tidak ditembak.
Dengan tagar #JeSuisAhmed pula, para pengguna media sosial menyindir majalah Charlie Hebdo, yang membuat kartun yang dinilai menghina suatu agama. Salah satunya adalah akun Twitter Dyab Abou Jahjah. Ia mengatakan, Ahmed tewas karena membela sebuah majalah yang menghina agamanya.
"Saya bukanlah Charlie, saya adalah Ahmed si polisi yang tewas. Charlie mempermainkan kepercayaan dan kebudayaan saya dan saya gugur karena membela hak-haknya (Charlie) untuk melakukannya #JesuisAhmed," kicau Dyab Abou Jahjah.
"#JeSuisAhmed Pahlawan Sejati, melindungi majalah yang melecehkan agamanya," sahut akun @faaran.
Tagar itu pun sempat menjadi trending topic di Prancis setelah ribuan orang menggunakannya untuk menyatakan solidaritas, sekaligus pujian atas pengorbanannya dalam membela kebebasan berpendapat.
Ahmed Merabet berasal dari Livry-Gargan, sebuah daerah di Paris bagian Timur Laut. Dirinya sudah bertugas di kepolisian selama delapan tahun.
Duka masih menyelimuti rekan-rekan Ahmed di unit kepolisiannya. Mereka tersentak setelah melihat rekaman yang memperlihatkan rekannya ditembak dengan keji.
Ahmad adalah satu dari 12 orang yang tewas dalam serangan tersebut. Delapan lainnya merupakan jurnalis yang bekerja di majalah satir itu. Selain itu, ada seorang polisi lain dan dua tamu yang menjadi korban penembakan.
Selain di media sosial, belasungkawa atas tewasnya Ahmed juga terus mengalir.
"RIP Ahmed Merabet, polisi Prancis, dibunuh karena melindungi warga Paris," kata seorang warga.
Keluarga Ahmed mengatakan, jenazah polisi tersebut akan dimakamkan di sebuah pemakaman di Prancis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya