Suara.com - Dunia sains geger pada Kamis (11/2/2016) ketika sejumlah ilmuwan di Amerika Serikat mengumumkan telah mendeteksi gelombang gravitasional, sebuah fenomena kosmos yang telah diramalkan oleh fisikawan ulung Albert Einstein sekitar 100 tahun lalu.
"Para hadirin, kami telah berhasi mendeteksi gelombang gravitasional. Kami berhasil menemukannya," kata David Reitze, pakar fisika dari California Institute of Technologi (Caltech) di Washington, Amerika Serikat.
Gelombang gravitasional Einstein, yang bisa digambarkan sebagai riak-riak pada ruang dan waktu, tercipta akibat tabrakan antara dua lubang hitam yang menjadi satu.
Para ilmuwan berhasil menemukan gelombang tersebut mengunakan sepasang detektor laser raksasa bernama Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO). yang terpasang di Negara Bagian Louisiana dan Washington, AS. Selama satu dekade perangkat-perangkat itu menanti gelombang gravitasional dengan sabar.
Para ilmuwan itu mengakui jika gelombang itu pertama kali terdeteksi pada 14 September 2015 lalu, ketika gelombang gravitasi yang berasal dari dua lubang hitam yang berjarak 1,3 miliar tahun dari Bumi, melintasi planet kita.
Tetapi ketika para ilmuwan bersorak, pertanyaan bagi kita yang awam, apa dampak temuan ini pada kehidupan sehari-hari?
Selubung Misteri Lubang Hitam
Sejauh ini para ilmuwan sepakat bahwa pembuktian teori Einstein itu telah membuka cakrawala baru untuk memahami asal muasal alam semesta. Temuan itu ibarat penemuan sebuah peranti baru, yang akan digunakan para ilmuwan untuk mempelari objek-objek misterius di alam semesta, seperti lubang hitam dan bintang-bintang neutron.
"Kita tengah menyaksikan penyingkapan sebuah alat baru untuk mempelajari astronomi," kata Nergis Mavalvala, pakar astrofisika dari Massachusetts Institute of Technology, AS.
Gelombang gravitasional dinilai sangat krusial untuk memahami alam semesta karena sifatnya yang berbeda dari sinyal-sinyal elektromagnetik yang lebih dulu dikenal manusia.
Segala sesuatu yang dipahami manusia tentang kosmos sejauh ini diperoleh berkat bantuan gelombang elektromagnetik seperti gelombang radio, cahaya, inframerah, sinar-X, dan sinar gamma.
Tetapi karena gelombang-gelombang itu menemui banyak rintangan di antariksa, tak banyak informasi yang bisa dipetik mereka. Berbeda dengan gelombang-gelombang tadi, gelombang gravitasi bisa menembus objek-objek antariksa dan karenanya sangat berharga untuk dipelajari.
Salah satu yang paling penting untuk dipelajari dari gelombang ini adalah lubang hitam, benda langit yang tak memancarkan cahaya, gelombang radio, dan gelombang lainnya, tetapi hanya gelombang gravitasional.
Lubang hitam adalah sebuah wilayah di antariksa yang sangat padat berisi materi, sehingga bahkan cahaya photon sekalipun tak bisa lolos dari gaya tarik gravitasinya.
Semikonduktor dan GPS
Berita Terkait
-
Teleskop James Webb Temukan Suar Misterius di Dekat Lubang Hitam Raksasa Bima Sakti
-
10 Penemuan Baru tentang Lubang Hitam yang Mengejutkan Sepanjang Tahun 2024
-
Apakah Lubang Hitam Terbentuk Sebelum Bintang?
-
Rahasia di Balik Bentuk Lubang Hitam: Apakah Selalu Bulat Sempurna?
-
5 Penemuan Luar Angkasa Ini Sulit Dijelaskan Ilmuwan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Desember 2025, Klaim Gems dan Pemain Legendaris Stam
-
Bintang Harry Potter dan GOT Bergabung di Serial TV Tomb Raider
-
32 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Desember: Klaim Henry, Fabregas 114, dan Gems
-
Tiruan Game Horizon Ditarik dari Steam: Babak Akhir Pertarungan Sony vs Tencent?
-
60 Kode Redeem FF Aktif 21 Desember 2025: Garena Bagi Diamond Gratis dan Bundle Spesial
-
Bocoran Harga Redmi Note 15 5G di Pasar Asia Beredar, Diprediksi Lebih Mahal
-
HP Murah HMD Vibe 2 Siap Debut: Desain Mirip iPhone, Harga Diprediksi Sejutaan
-
Xiaomi Home Screen 11 Muncul di Toko Online, Pusat Kontrol Lebih Premium
-
Honor Win Segera Rilis: Usung Baterai 10.000 mAh, Skor AnTuTu 4,4 Juta Poin
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Bersama Ibu, Siap Pakai untuk Rayakan Hari Ibu Besok