Suara.com - Dominasi lelaki di dunia, termasuk di dunia kerja, disebabkan oleh kemampuan mereka untuk berdamai dengan musuh setelah sebuah konflik berakhir, demikian kata para ilmuwan dalam sebuah penelitian terbaru.
Kesimpulan penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology edisi 4 Agustus, diperoleh oleh para ilmuwan setelah mereka meneliti perilaku para atlet dalam sebuah pertandingan.
Perilaku ini, kata para ilmuwan, membuat lelaki lebih sukses ketika bekerja di dalam kelompok ketimbang perempuan.
Penelitian ini sendiri berawal dari kebingungan para ilmuwan menyaksikan kemampuan simpanse jantan, yang selalu bertengkar dan berkelahi, untuk mengenyampingkan perbedaan dan bekerja sama untuk melawan kelompok lain dalam usaha menguasai kawasan.
Studi-studi atas perilaku simpanse itu menunjukkan bahwa ada perilaku yang berbeda dari simpanse jantan dan betina setelah sebuah konflik terjadi. Simpanse jantan lebih mudah melakukan rekonsiliasi ketimbang betina.
Berangkat dari temuan ini, para psikolog kemudian menduga bahwa perilaku simpanse ini juga ada pada manusia. Mereka kemudian menggelar studi dengan mengamati para atlet yang bersaing dalam sebuah pertandingan olahraga.
Yang diteliti antara lain para atlet tenis, tenis meja, badminton, dan tinju. Atlet yang diteliti berasal dari 44 negara, baik lelaki maupun perempuan.
Fokus pada peneliti dalam studi ini adalah perilaku para atlet setelah pertandingan, terutama terkait kontak fisik seperti jabat tangan dan pelukan antara para atlet yang bertanding.
Perlu ditekankan di sini bahwa, menurut penelitian-penelitian sebelumnya, dalam kehidupan sehari-hari kontak fisik antarperempuan lebih sering terjadi ketimbang kontak fisik di antara lelaki.
Tetapi hasil studi para ilmuwan dari Universitas Harvard, Amerika Serikat ini menunjukkan bahwa di dunia olahraga, jusru lelaki yang menghabiskan waktu lebih banyak untuk melakukan kontak fisik ketimbang perempuan setelah sebuah pertandingan.
"Yang terlihat adalah, dalam banyak kesempatan, perempuan hanya saling menyentuhkan jari satu sama lain," kata Joyce Benenson dari Harvard, salah satu ilmuwan dalam riset itu.
"Akan tetapi para atlet lelaki bisa menunjukkan kehangatan hanya dalam jabat tangan, mereka berjabat tangan dengan erat," imbuh Benenson.
Benenson juga terkejut karena penelitiannya menunjukkan bahwa perilaku rekonsiliasi sangat kuat terlihat dalam pertandingan tinju.
"Dalam tinju Anda berusaha untuk membunuh lawan, tetapi di sini justru perilaku (rekonsiliasi) itu sangat kuat terlihat. Sungguh terlihat rasa belas kasih untuk lawan dan ini di luar logika saya," jelas dia.
Penelitian ini, jelas Benenson diperkuat oleh riset sebelumnya, yang menunjukkan bahwa setelah bercerai, lelaki lebih mudah membangun hubungan bersahabat dengan pasangan baru mantan istri mereka. Ini sangat sukar dilakukan oleh para bekas istri. (BBC)
Berita Terkait
-
Sebut Chika Jessica Soulmate, Dwi Andhika Blak-blakan Ogah Nikah: Takut Merusak Hubungan
-
Dorong Mobilitas Berkelanjutan, LRT RUN 2025 Siap Guncang Jakarta!
-
Investasi Bikin Deg-degan? Taklukkan Pasar Modal di ISTC 2025 dan Raih Hadiah 20 Juta!
-
Novel Semesta Terakhir untuk Kita: Ketika Ego dan Persahabatan Bertarung
-
Kompetisi Teknisi Chery Tunjukkan Keseriusan Chery Dalam Membangun Layanan Purna Jual
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Indonesia AI Day: Indosat Percepat Lahirnya Talenta AI dari Perguruan Tinggi
-
BCA Rilis Aplikasi myBCA versi Smartwatch, Bisa Apa Saja?
-
Harga Spotify Premium di Indonesia Makin Mahal Gegara AI, Cek Daftar Harga Barunya
-
15 Kode Redeem FC Mobile 17 November: Dapatkan Ribuan Gems dan Anniversary Pack
-
Garena Rilis Game Baru Choppy Cuts, Ada Karakter Free Fire
-
Cara Mematikan Autocorrect di iPhone dengan Mudah
-
Cara Mematikan Fitur Autocorrect di HP Android agar Mengetik Bebas Gangguan
-
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2026 Lengkap
-
5 Rekomendasi Tablet Multitasking Terbaik untuk Ilustrator
-
Empat Tim Esports Indonesia Siap Tempur di APAC Predator League 2026