Suara.com - Kendaraan robotik yang dikirim badan antariksa Eropa (ESA) ke permukaan Planet Mars hancur saat mendarat, demikian hasil analisis terhadap foto-foto yang dikirim oleh satelit badan antariksa Amerika Serikat (NASA) yang beroperasi di orbit Mars.
Robot pendarat bernama Schiaparelli, yang bentuknya mirip piringan raksasa itu, berbobot 577 kilogram. Ia merupakan bagian dari program kerja sama ExoMars antara ESA dengan Rusia untuk meneliti permukaan Mars, dengan harapan bisa mencari bukti kehidupan alien di planet merah itu.
Schiaparelli, menurut ESA, dikirim sebagai program uji coba, untuk mempelajari teknologi yang diperlukan agar sebuah pesawat bisa mendarat di permukaan Mars. ESA dan Rusia berambisi mengirim sebuah robot peneliti ke permukaan planet itu pada 2020.
Tetapi dalam pernyataannya pada Jumat (20/10/2016), ESA mengatakan bahwa robot itu hancur setelah terjun bebas dari ketinggian 2 sampai 4 kilometer dari permukaan Mars.
Nasib Schiaparelli sendiri, yang diluncurkan menggunakan roket Proton-M dari pangkalan Baikonur, Kazakhstan oleh Rusia pada Maret lalu, mulai misterius saat akan melakukan manuver pendaratan pada Rabu (19/10/2016). Kontak dengan robot pendarat itu hilang 50 detik jelang waktu pendaratan.
"Schiaparelli mendarat di permukaan Mars dengan kecepatan yang lebih tinggi dari yang seharusnya... dan sayangnya ia hancur akibat benturan," kata Michel Denis direktur penerbangan ExoMars kepada Reuters TV.
Kejelasan nasib Schiaparelli sendiri diketahui setelah satelit Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA, yang selama 10 tahun terakhir beroperasi di orbit Mars, berhasil memotret sebuah titik yang diyakini sebagai parasut Schiaparelli.
Satelit NASA itu juga memotret sebuah pola gelap yang diperkirakan berukuran 15 - 40 meter yang berjarak 1 kilometer sebelah utara parasut, yang diyakini tercipta akibat benturan antara Schiaparelli dengan permukaan Mars.
ESA mengatakan bahwa ada kemungkinan terjadi ledakan setelah Schiaparelli menghantam permukaan planet tetangga Bumi itu. Alasannya karena tangki bahan bakar robot tersebut masih penuh terisi.
Kegagalan Schiaparelli merupakan kegagalan kedua Eropa untuk mendaratkan sebuah wahana robotik di Mars. Pada 2003 Inggris juga gagal mendaratkan wahana tanpa awak bernama Beagle 2 di planet tersebut.
Meski demikian ESA mengatakan misi ExoMars itu sukses karena pesawat induk Schiaparelli, yang bernama Trace Gas Orbiter (TGO), berhasil masuk dan kini beroperasi di orbit Mars.
Satelit itu akan bertugas mencari jejak-jejak metana dan gas lain dari Mars, yang bisa menjadi indikator adanya kehidupan di planet gersang tersebut. GTO juga akan berperan sebagai pemancar data bagi robot baru yang diluncurkan pada 2020 mendatang.
Berita Terkait
-
Benarkah Makan Udang Beku dari Indonesia Bisa Jadi Alien seperti Kata John Kennedy?
-
6 Temuan Mengejutkan di Film Dokumenter Investigation Alien, Penampakan UFO di Hutan Indonesia
-
NASA: Batuan Purba Kawah Jezero Simpan Petunjuk Kehidupan di Mars
-
Rover Perseverance NASA Temukan Petunjuk Baru Kehidupan Purba di Mars
-
Produksi Sekuel Film Alien: Romulus Bakal Berlanjut dengan Sutradara Baru
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Realme 15 5G Dipastikan Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
-
Rincian Event PUBG Mobile x G-Dragon, Dari Skin hingga Senjata Baru
-
Redmi 15 Hadir ke Indonesia, HP Murah Xiaomi Punya Baterai 7.000 mAh
-
Oppo Find X9 Series Siap Debut: Usung Chip Anyar dan Sensor Samsung 200 MP
-
8 Prompt Gemini AI Foto ala Aktris Cantik Bollywood: Lengkap Kain Sari dan Efek Studio
-
Biodata dan Perjalanan Karier Windah Basudara: Dari Masa Sulit hingga Jadi Bintang Gaming Indonesia
-
5 Prompt Gemini AI Bikin Foto ala Cover Majalah yang Viral Bak Model Top
-
Bukan Gen Z, Generasi Milenial Indonesia Paling Sering Gunakan Pinjol
-
MediaTek Dimensity 9500 Meluncur: Jadi Chip Anyar pada Oppo Find X9 dan Vivo X300
-
Fitur Baru Grab Bintang Lima, Pesanan di GrabFood Selalu On Point