Suara.com - Pertumbuhan smartphone di dunia semakin menggeliat. Hampir semua produsen besar berebut posisi dan saling menggeser. Bahkan, jarak antara produsen satu dan lainnya pun tidak selisih jauh sehingga masing-masing dari mereka menyiapkan strategi tertentu untuk tetap di posisinya atau justru menggeser rivalnya.
Seperti yang terjadi pada dua 'pemain' Cina Oppo dan Vivo dengan lonjakan pertumbuhan mencapai tiga digit (yoy). Oppo sekarang berada di posisi keempat dengan 121,6% dan Vivo 102,5% di posisi kelima (berdasarkan data IDC).
Meskipun lonjakan pertumbuhannya signifikan, tampaknya, hal ini diakui pihak Huawei Indonesia merupakan hal yang wajar dalam dinamika bisnis khususnya telekomunikasi. Huawei kini berada di posisi ketiga di dunia setelah Samsung dan Apple. Tercatatkan jumlah pengiriman pada kuartal ketiga 2016 jumlah volume pengiriman mencapai 33,6 juta unit dan market share 9,3%. Dengan pertumbuhan dibandingkan tahun lalu sebesar 23%.
Jika dilihat dari pertumbuhan yang ada, maka bukan tidka mungkin kedua pemain 'baru' Cina itu menyalip Huawei.
"Saya rasa semua mengarah ke market leader. Saya rasa pergerakan industri ini akan semakin menarik dan sebenarnya yang tergerus justru market leader. Handphone-handphone lain sangat berinovasi, sehingga siapa yang memiliki kekuatan dia yang akan menang," ujar Direktur Penjualan Huawei Device Indonesia, Lo Khing Seng saat media gathering di Jakarta, kemarin.
Dia menambahkan, di satu sisi Huawei bukan 'sprint' meski di dunia sudah nomor 3. Huawei seperti lari marathon yang selalu tetap tumbuh stabil.
"Kita akan lakukan perbaikan fondamental, diperbaiki da terus memberikan good benefit bagi our partner," katanya.
Khing Seng juga berpendapat bahwa Huawei masih merupakan wajah baru di Indonesia dan belum menjadi market leader.
"Kita masih new face, we are new option. Kita bukan market leader dan di Indonesia belum dominan, jadi masih perbaiki fondamental terus," terang dia.
Baca Juga: Huawei Optimistis Masuk Tiga Besar di 2017
Meskipun begitu, dari catatan Huawei sendiri, dibandingkan tahun lalu, perusahaan mengalami pertumbuhan lebih dari tiga kali lipat dari sisi smartphone. Sayang, Huawei masih menutup angka pastinya. Tapi target diakhir tahun ini perusahaan berharap bisa mencatat pertumbuhan double dibandingkan sebelumnya.
"Soal angka sensitif ya tapi double dari pertumbuhan sebelumnya lah," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Andalkan Snapdragon 7s Gen 4, Segini Skor AnTuTu Redmi Pad 2 Pro
-
Teaser Beredar, Realme GT 8 Pro Aston Martin F1 Limited Edition Siap Rilis
-
23 Kode Redeem FC Mobile 3 November: Dapatkan Pemain OVR 113, Gems, dan Rank Up Token Gratis!
-
Bracket dan Hasil Playoff MPL ID S16: ONIC Jadi Juara, AE Nomor 2
-
23 Kode Redeem FF 3 November: Segera Klaim Skin M1014, SG2 One Punch Man, dan Bundle Eksklusif!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
TikTok Rilis Dua Fitur AI Baru: Permudah Kreator Mengolah Konten
-
Philips Siap Hadirkan HP Baru, Desain Mirip iPhone
-
2 Cara Mudah Ngeprint Dokumen dari iPhone, Tutorial Cepat Anti Ribet!
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?