Suara.com - Polisi Swedia tengah menyelidiki sebuah kasus dugaan pemerkosaan terhadap seorang perempuan di kota Uppsala yang disiarkan secara langsung di media sosial Facebook, demikian diwartakan CNN, Selasa (24/1/2017).
Peristiwa itu terjadi Minggu (22/1/2017) di sebuah apartemen di Uppsala, sebuah kota yang berjarak sekitar 80km dari ibu kota Stockholm. Para pelaku yang terdiri dari tiga orang diduga memperkosa seorang perempuan selama tiga jam, dan aksi itu disiarkan melalui layanan Facebook Live.
Polisi lokal Uppsala mengatakan bahwa mereka mengetahui peristiwa itu pada Minggu pagi, sekitar pukul 8.24.
"Pemerkosaan ini disiarkan langsung di sebuah Facebook Group dan sejumlah orang menyaksikan tayangan itu," kata polisi dalam pernyataan resminya.
"Polisi mendatangi apartemen itu dan di sana ada tiga lelaki dan seorang perempuan. Ketiga lelaki itu ditangkap di lokasi dan kemudian ditahan oleh kejaksaan pada pukul 2.30 siang itu," jelas polisi lebih lanjut.
Magnus Berggren, deputi kepala jaksa Uppsala, mengatakan bahwa ketiga lelaki itu masih ditahan dan penyelidikan atas kasus itu masih berlangsung.
Ia mengatakan bahwa Facebook Group tempat dugaan pemerkosaan itu disiarkan adalah grup tertutup, sehingga penggguna yang terdaftar di dalamnya tak bisa menyaksikan kejadian tersebut.
Berggren juga mengatakan bahwa perempuan yang diduga diperkosa dalam peristiwa itu tampaknya tak benar-benar sadar.
"Dia dibius. Kami belum tahu bagaimana ia bisa dibius," kata Berggren.
Ketiga terduga pelaku pemerkosaan, jelas Berggren, lahir pada tahun 1992, 1996, dan 1998. Artinya usia mereka sekitar 19 sampai 25 tahun. Adapun perempuan yang diduga diperkosa lahir pada 1986.
Menurut Berggren rekaman video dugaan pemerkosaan itu sudah dihapus oleh Facebook. Meski demikian ia meminta kepada mereka yang masih menyimpan rekaman tersebut untuk menyerahkannya kepada polisi.
Adapun Facebook mengaku sudah dihubungi oleh kepolisian Swedia dan telah menghapus konten yang dimaksud.
"Ini adalah kejahatan keji dan kami tidak menoleransi konten seperti ini," kata seorang juru bicara Facebook kepada CNN.
Berita Terkait
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang
-
Modus Baru Predator Seks: Pria di Serang 20 Kali Perkosa Anak Tiri usai Bikin Jebakan 'Bos Mafia'
-
4 Kali Perkosa Putri Sulung, Begini Aksi Bejat Predator Seks Anak di Bekasi
-
Darurat Kekerasan Seksual Anak: Saat Ayah dan Kakek Jadi Predator, Negara Malah Pangkas Anggaran
-
Dokter Priguna Tak Bisa Lagi Sentuh Pasien, STR dan SIP Dicabut Akibat Pemerkosaan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Netizen Bandingkan Runtuhnya Al Khoziny dan Sampoong: Antara Dibela vs Dipenjara
-
Viral Gerakan 'Kami Bersama Kiai Al Khoziny': Tuai Pro dan Kontra
-
Spesifikasi Poco M7 yang Masuk Indonesia 10 Oktober, Punya Baterai 7.000 mAh
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 6 Oktober: Raih Pemain 112-113 dan Hujan Gems
-
DJI Mini 5 Pro, Kamera Osmo Nano, dan Mic 3 Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 6 Oktober: Klaim Katana Dual Flame dan Grizzly Bundle
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Stabilizer Mulai Rp 1 Jutaan
-
Helldivers 2 Makan Banyak Ruang di PC Dibanding Konsol, Ini Penyebabnya
-
Luas Es Laut Antartika Catat Titik Terendah Ketiga dalam 47 Tahun
-
Heboh Jatuh di Cirebon! Ini Jadwal Hujan Meteor 2025 di Indonesia Tak Boleh Dilewatkan