Suara.com - Survei Lazada menunjukkan bahwa separuh dari generasi millennial Indonesia rutin berbelanja online (e-commerce) setiap bulan. Indonesia sendiri dikatakan sebagai pasar dengan pertumbuhan belanja online terpesat di Asia Tenggara.
Generasi millennial adalah sebutan bagi mereka yang lahir pada 1981 hingga sebelum 2000. Lazada sendiri merupakan laman daring belanja online yang beroperasi di enam negara Asia Tenggara dan sudah berada di Indonesia sejak 2012.
Dalam konferensi pers ulang tahunnya yang kelima, Head of Online Marketing Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro, memaparkan hasil survei kebiasaan generasi millennial dalam berbelanja online dan membeli hadiah.
Lazada melakukan survei pada 1.676 orang berusia 18-35 tahun dengan cakupan berbagai pulau seperti Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi.
Survei dilakukan melalui platform media sosial. "Sebanyak 57 persen responden adalah perempuan dan 43 persennya laki-laki," kata Haikal, Rabu (15/3/2017) di Jakarta.
"Lebih dari setengah responden survei setidaknya membelanjakan 10 persen pendapatan bulanan mereka secara online," ucapnya lagi.
Berkaitan dengan ulang tahun kelima Lazada Indonesia, disurvei pula perilaku generasi millennial dalam membeli hadiah. Sebanyak 95 persen dari 1.676 responden tersebut mengaku mendapatkan inspirasi hadiah yang akan dibeli melalui internet.
Adapun 85 persen responden membeli hadiah tersebut saat sedang berada di rumah. "Mungkin mereka browsing hadiahnya saat di kantor atau di jalan, tapi titik di mana mereka memutuskan membeli adalah rumah," terang Haikal.
Lebih lanjut, Co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm mengungkapkan Indonesia merupakan pasar belanja online paling potensial, dengan pertumbuhan belanja online tercepat di Asia Tenggara.
Baca Juga: Lakukan Cara Belanja Hemat Ini Untuk Anda yang Bergaji Rp2 Jutaan
Hal ini terjadi karena populasi usia produktif yang sangat banyak ditambah penetrasi ponsel pintar luar biasa massif.
"Biaya pemakaian data internet di Indonesia juga terus menjadi semakin murah dan orang-orangnya sangat adaptif terhadap perubahan teknologi informasi," tutur Holm.
Google, dalam acara Google for Indonesia tahun lalu di Jakarta, sempat membeberkan bahwa pengguna internet di Indonesia berjumlah 100 juta orang, di mana 40 persen di antaranya masih menggunakan jaringan 2G.
Pada 2020, jumlah pengguna internet di Nusantara diprediksi menjadi 200 juta orang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
23 Kode Redeem FC Mobile 20 November 2025, Dapatkan Paket Glorious 106-113 dan Rank Up
-
Panduan Lengkap Menghubungkan Laptop Windows dan Mac ke Monitor Eksternal, Ini Langkah-langkahnya
-
Baru Rilis, ARC Raiders Kalahkan Battlefield 6 Dua Pekan Beruntun di Steam
-
LG Pastikan TV Lolos Standar Global Lewat 500 Tes Ketat
-
5 HP 2 Jutaan Kamera Terbaik dan RAM Besar untuk Hadiah Anak di Akhir Semester
-
5 Tablet 2 Jutaan dengan SIM Card, Tak Perlu Wifi dan Bisa Pakai WhatsApp
-
7 HP RAM Besar Kamera Bagus Harga Terjangkau, Bebas Multitasking Tanpa Nge-Lag!
-
31 Kode Redeem FC Mobile Aktif 19 November: Ada Ribuan Gems, Pemain 111-113, dan Glorious
-
Teaser Beredar ke Publik, Fitur dan Warna POCO F8 Ultra Terungkap
-
5 Rekomendasi Smartwatch dengan Fitur AI, Ada yang Bisa Pakai ChatGPT