Suara.com - Sejumlah perusahaan dari berbagai penjuru dunia dilaporkan kembali terkena serangan virus ransomware terbaru pada Selasa (27/6) waktu setempat. Serangan ini mengambil alih server di perusahaan minyak terbesar Rusia, mengganggu operasional bank-bank di Ukraina, serta merusak komputer di perusahaan perkapalan dan periklanan multinasional.
Serangan siber skala besar yang bermula di Ukraina semakin menyebar ke seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat. Ransomware ini juga meminta korban membayar 300 dolar AS atau sekitar Rp4 juta dalam bentuk Bitcoin.
Melihat kondisi ini, para ahli Kaspersky Lab sedang menyelidiki gelombang serangan ransomware baru tersebut. Temuan awal perusahaan menunjukkan bahwa serangan ini bukan dari jenis ransomware Petya seperti yang diberitakan kepada publik, namun sebuah ransomware baru yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Itulah sebabnya perusahaan menamakan ransomware ini NotPetya. Data telemetri perusahaan mengindikasikan sekitar 2.000 pengguna yang terserang sejauh ini.
Organisasi di Rusia dan Ukraina adalah yang paling terpengaruh dan perusahaan juga mencatat adanya serangan di Polandia, Italia, Inggris, Jerman, Perancis, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya.
Hal ini tampaknya merupakan serangan kompleks yang melibatkan beberapa vektor serangan. Perusahaan dapat mengonfirmasi bahwa adanya pemanfaatan exploit EternalBlue yang dimodifikasi dan digunakan untuk propagasi setidaknya di dalam jaringan perusahaan.
Kaspersky Lab mendeteksi ancaman sebagai UDS:DangeroundObject.Multi. Generic.
Para ahli Kaspersky Lab berencana merilis fitur baru, termasuk komponen System Watcher sesegera mungkin. Gunanya, untuk menentukan apakah mungkin untuk mendekripsi data yang terkunci dalam serangan dan untuk mengembangkan alat dekripsi sesegera mungkin.
Selain itu, juga disarankan agar semua perusahaan memperbarui perangkat lunak Windows mereka, memeriksa solusi keamanan mereka dan memastikan telah mencadangkan data serta alat pendeteksi ransomware.
Baca Juga: Daftar Negara-negara Korban Ransomware Baru
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
5 Smartwatch Anti Air yang Bisa Dipakai Berenang, Aman hingga Kedalaman 50 Meter
-
7 HP Murah Rp 900 Ribuan Terbaik November 2025: Cocok Buat Orangtua, UI Ringan
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman
-
Update Xiaomi HyperOS November 2025: Atasi Bug dan Perbaikan HP Mati Mendadak
-
Nubia V80 Max Lolos Sertifikasi di Indonesia, Desain Mirip iPhone Lagi?
-
Akselerasi Adopsi AI dan Cloud, Ekosistem Mitra Teknologi di Asia Pasifik Diperkuat Solusi Canggih