Suara.com - Menggunakan media sosial, seperti Twitter dan Facebook, ada rambu-rambunya. Anda misalnya dilarang mengancam untuk menyakiti pihak lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melanggar aturan ini, akun Anda berpotensi diblokir secara sementara atau permanen.
Tetapi Twitter, baru-baru ini, melanggar sendiri syarat dan ketentuan yang dibuatnya itu ketika Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumbar ancaman lewat media sosial itu untuk menghancurkan Korea Utara.
Trump, pada Sabtu (23/9/2017), di akun Twitter pribadinya menulis, "Baru saja mendengar pidato Menteri Luar Negeri Korea Utara di PBB. Jika ia mengutarakan pendapat si Little Rocket Man, maka tak lama lagi mereka musnah."
Perlu dijelaskan, "Little Rocket Man" adalah istilah yang digunakan Trump untuk mengejek pemimpin Korut, Kim Jong-un. Trump bahkan menggunakan sebutan itu - yang tampaknya mengaju pada aktivitas pengujian rudal Korut beberapa waktu terakhir - ketika berpidato di PBB pada bulan ini.
Menlu Korut, Ri Yong Ho, sudah mengajukan protes atas kicauan Trump.
"Trump jelas menyatakan perang lagi pada akhir pekan lalu, dengan mengatakan bahwa ia akan segera menghancurkan kepemimpinan kami," kata Ri.
Lalu mengapa Twitter tak menghapus kicauan itu atau memblokir akun Trump?
Dalam serangkaian tweet pada Senin (25/9/2017), Twitter mengakui bahwa tulisan Trump telah memicu kehebohan dan kemarahan. Tetapi ancaman itu masih dibiarkan karena memiliki "nilai berita".
"Aturan ini berlaku untuk semua akun, tetapi kami juga mempertimbangkan sejumlah faktor untuk menilai apakah satu akun melanggar aturan kami," bunyi penjelasan Twitter.
"Di antara pertimbangan-pertimbangan itu adalah nilai berita dan apakah sebuah tweet berkaitan erat dengan kepentingan publik," jelas Twitter lebih lanjut.
Tetapi menurut CNet, penjelasan ini justru bertolak belakang dari pernyataan Twitter pada Juli lalu. Waktu itu Del Harvey, kepala bidang kepercayaan dan keamanan Twitter, mengatakan bahwa akun Trump tak akan diperlakukan istimewa, meski ia seorang presiden.
"Aturan adalah aturan. Kami menegakkannya secara sama untuk semua orang," tegas Harvey ketika itu.
Berita Terkait
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Dari Thread ke Bioskop, Falcon Pictures Garap Film Waluh Kukus
-
AS Shutdown, Trump Mau Ganti Subsidi ObamaCare dengan BLT Ratusan Miliar Dolar
-
Pengguna X Wajib Segera Daftarkan Ulang Kunci Keamanan Jika Tak Mau Kehilangan Akses ke Akun Pribadi
-
3 Fakta Pertemuan Xi Jinping-Trump: China dan AS 'Mesra', Perang Dagang Berakhir Damai?
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Daftar Lengkap 13 Perangkat yang Kini Bisa Update ke HyperOS 3
-
Google Siap Saingi Apple? Fitur Mirip NameDrop Muncul di Android, Bisa Berbagi Kontak Mudah!
-
Game Baru Ratchet & Clank Siap Rilis, Kini Tersedia Untuk Perangkat Seluler
-
28 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 November: Raih 20 Ribu Gems dan FootyVerse 111-112
-
5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Epson Hadirkan Seri Printer EcoTank Terbaru, Dorong Produktivitas dan Efisiensi Bisnis UKM
-
25 Kode Redeem FC Mobile Aktif 14 November 2025, Klaim Puluhan Ribu Gems dan Pemain OVR 111
-
6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
-
2 Rekomendasi Smartwatch yang Dukung Pembayaran QRIS: Praktis, Tak Repot Keluarkan HP
-
Di Balik Penjaga Gerbang Digital: Peran AI Detector Dalam Membangun Kepercayaan Daring