Suara.com - Moskow telah berbulan-bulan menuduh AS membantu ISIS di Suriah. Kementerian Pertahanan Rusia akhirnya men-tweet "bukti tak terbantahkan" tentang kolusi tersebut, beberapa hari lalu.
Tapi ternyata buktinya hanya screenshot video game dan video lawas dari Irak, menurut Bellingcat.
"#Russian_Mod menunjukkan bukti yang tak terbantahkan bahwa #US benar-benar mendukung tempur ISIS untuk memulihkan kemampuan tempur mereka, memindahkan, dan menggunakannya untuk mempromosikan kepentingan Amerika di Timur Tengah," kicau Kementerian Pertahanan Rusia, dalam sebuah tweet yang sekarang telah dihapus.
Salah satu gambar di tweet AS yang diduga meliput konvoi ISIS yang meninggalkan wilayah Abu Kamal, sebenarnya merupakan tangkapan layar dari sebuah video simulator simulator AC-130, lapor Bellingcat.
Tiga gambar lainnya juga bukan yang diklaim Rusia, tapi malah dari video yang diambil di Irak pada tahun 2016.
Warga Rusia sendiri bahkan memanggil Kementerian Pertahanan mereka atas kesalahan tersebut, menurut Newsweek.
"Jangan menghina dirimu sendiri dan jangan mempermalukan Rusia," kata seorang warga Rusia yang men-tweet di Kementerian Pertahanan.
"Tidak akankah Anda mengomentari bagaimana tangkapan layar dari sebuah permainan muncul di file bukti Anda yang menghubungkan A.S. dengan ISIS," tweet lain dari Rusia.
Baca Juga: Bajak Radio Swedia, ISIS Siarkan Lagu soal Bidadari Surga
Pada hari Selasa, media milik negara Rusia TASS menyalahkan siksaan tersebut pada "pegawai layanan sipil".
"Kementerian Pertahanan Rusia sedang menyelidiki pegawai layanan sipilnya yang keliru melampirkan ilustrasi foto yang salah ke pernyataannya mengenai interaksi antara koalisi internasional pimpinan AS dan militan Islam di dekat Abu Kamal, Suriah," kata kementerian tersebut, menurut TASS.
Kementerian Pertahanan Rusia telah menghapus tweet dari gambar palsu tersebut. Namun, beberapa gambar masih muncul.
Namun Michael Kofman, seorang analis riset senior di CNA, mengatakan bahwa sementara gambarnya masih belum berasal dari video game atau video lama dari Irak.
"Tidak mungkin untuk mengatakannya, tapi saya menduga tidak ada rekaman ini yang nyata," kata Kofman, seraya menambahkan bahwa meskipun mereka merupakan gambar konvoi ISIS di Suriah, tidak terbukti bahwa AS membantu kelompok teroris dengan cara apa pun.
"Klaim itu sendiri sebenarnya konyol," kata Kofman sambil tertawa. [Business Insider]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8
-
Makin Mudah, Final Fantasy 7 Remake Hadirkan 'Easy Mode' di Switch 2 serta Konsol
-
HP Murah Vivo Y21d Lolos Sertifikasi di Indonesia, Fitur Tahan Banting
-
NVIDIA Suntik Puluhan Triliun Rupiah, Harga Saham Intel Langsung Meroket
-
Redmi Pad 2 Pro: Bocoran Spesifikasi Gahar, Baterai 12.000 mAh, Siap Meluncur Minggu Depan?
-
Tencent Tuduh Sony Memonopoli Game usai Digugat, Sebut Horizon Tidak Orisinal
-
Telkomsel Pertajam Kepiawaian Generasi Muda Manfaatkan Teknologi AI lewat IndonesiaNEXT Summit 2025
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 19 September 2025: Ada Skin Scar, XM8, dan Diamond
-
GoTo Kantongi Rp 4,65 Triliun Siap Ekspansi dan Dorong Pertumbuhan Ekosistem Digital