Suara.com - Ternyata sebagian besar situs 'berita palsu' (hoax) menawarkan banyak konten Pro-Trump. Selain itu, mayoritas pembaca situs web tersebut adalah konservatif.
Hal ini terungkap dari sebuah penelitian, mengalahkan penelitian bersama baru oleh Princeton University, Dartmouth College dan University of Exeter. Analisis 'berita palsu' diyakini merupakan yang pertama dari jenisnya sejak Donald Trump pertama kali menciptakan frase tersebut dalam kampanye pemilihan presiden tahun 2016.
"Dengan menggunakan data unik yang menggabungkan respons survei dengan riwayat lalu lintas web tingkat individu, kami memperkirakan bahwa sekitar satu dari empat orang Amerika mengunjungi sebuah situs berita palsu dari tanggal 7 sampai 14 November 2016. Para pendukung Trump mengunjungi situs berita paling palsu, yang sangat pro-Trump," tulis penelitian tersebut.
Namun, konsumsi berita palsu sangat terkonsentrasi di antara kelompok kecil, hampir enam dari sepuluh kunjungan ke situs berita palsu berasal dari sepuluh persen orang dengan informasi online paling konservatif.
Penelitian itu juga mengungkap, Facebook adalah vektor kunci pemaparan terhadap berita palsu dan fakta bahwa pemeriksaan berita palsu hampir tidak pernah sampai ke konsumennya. Data untuk analisis menggabungkan tanggapan terhadap survei opini publik online dari sampel nasional 2.525 orang Amerika yang memiliki web data lalu lintas dikumpulkan secara pasif dari komputer mereka dengan persetujuan mereka selama periode 7 Oktober sampai 14 November 2016.
Presiden pun menanggapi perihal hasil penelitian 'berita palsu' di Twitter hari ini.
Dia membidik The New York Times, mengatakan kepada penerbit baru, A.G. Sulzberger, untuk memecat wartawan yang menolak mengungkapkan sumbernya saat melaporkan berita anti-Trump.
Baca Juga: Pakar Intelijen Yakin Peretas Rusia Tanam Berita Palsu
Sejak menjabat tahun lalu, Trump telah melecehkan sebagian besar media dan malah mencoba mengubah akun Twitter-nya menjadi layanan berita sendiri. [Metro]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Daftar Harga HP Infinix Terbaru Semua Series Lengkap Akhir Tahun 2025
-
Xiaomi 17 Ultra Bersiap Masuk ke India dan Indonesia, Baterai Lebih Kecil
-
6 Rekomendasi Tablet Tahan Lama untuk Kerja Seharian dengan Baterai di Atas 6.000 mAh
-
Daftar Harga HP Huawei Lengkap Akhir Tahun 2025, Terbaru Seri Nova 15
-
5 HP Murah Anyar Siap Masuk ke Indonesia: Harga Mulai Sejutaan, Baterai 7.000 mAh
-
5 HP RAM 8GB Kamera Terbaik Rp 2 Jutaan untuk Foto Kembang Api Tahun Baru
-
5 Smartwatch Paling Akurat Hitung Pace Lari, Mulai Rp200 Ribuan
-
Spek Oppo Reno 15c India Berbeda dari Versi China, Harga Diprediksi Lebih Murah
-
Kapan Fallout Season 2 Episode 3 Tayang? Ini Sinopsis Episode Sebelumnya
-
Motorola Signature: Flagship Baru dengan Snapdragon 8 Gen 5 Siap Meluncur?