Suara.com - Seorang jenderal Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas persenjataan nuklir negeri Paman Sam itu memperingatkan bahwa Cina dan Rusia kini memiliki sebuah senjata yang tak bisa ditangkal oleh AS.
Jenderal John Hyten, perwira berbintang empat di Komando Strategis AS, mengatakan senjata hipersonik yang sedang dikembangkan Cina dan Rusia mungkin baru rampung dan siap digunakan dalam dua tahun mendatang, tetapi AS hingga kini belum memiliki sistem untuk mendeteksinya dan senjata untuk menangkalnya.
"Cina sudah menguji coba kemampuan hipersonik. Rusia juga telah melakukan uji coba. Kita juga memiliki senjata sejenis. Kita membutuhkan sensor-sensor jenis baru untuk bisa mendeteksi ancaman hipersonik. Musuh-musuh kita sadar akan hal ini," jelas Hyten seperti dilansir CNN, Rabu (28/3/2018).
Hyten dan pejabat militer AS lainnya mengatakan bahwa sistem radar serta satelit pendeteksi rudal yang jamak digunakan saat ini belum mampu mendeteksi senjata baru seperti rudal hipersonik.
"Kami telah menyaksikan mereka menguji kemampuan senjata hipersonik," kata Hyten dalam sebuah pertemuan dengan dewan perwakilan rakyat atau kongres AS pada pekan lalu.
Hyten, dalam kesempatan yang sama, mengungkapkan bahwa AS belum memiliki sistem pertahanan untuk menangkal serangan rudal hipersonik. Sehingga AS akan mengerahkan kekuatan nuklirnya untuk mencegah dan membalas jika diserang oleh senjata hipersonik.
Rudal hipersonik sendiri disebut bisa melesat dengan kecepatan setara dengan Mach 5 atau sekitar 6.125 km per jam. Ia biasanya akan melesat ke luar angkasa setelah diluncurkan, tetapi kemudian turun kembali ke Bumi dalam kecepatan tinggi, melewati jalur yang lazim dilewati pesawat terbang.
Lintasan terbangnya yang rendah membuat rudal itu sukar dilacak oleh sistem satelit pertahanan serta radar-radar militer.
Tag
Berita Terkait
-
Rudal Hipersonik Iran Gagal Dicegah Israel: Kota Haifa Hancur, Korban Berjatuhan
-
Konflik Trump-Zelenskyy Picu Krisis Pemasokan Bahan Bakar bagi Militer AS di Norwegia
-
Syarat Berat! Begini Cara Pasukan Transgender AS Agar Tak Dipecat
-
Larangan Transgender di Militer AS: Kontroversi Trump Berlanjut
-
Trump Bersihkan Militer dari "Ideologi Transgender", Picu Kontroversi Hak LGBTQ di AS
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 November 2025, Klaim Hadiah Gratis Sekarang!
-
Indonesia AI Day: Indosat Percepat Lahirnya Talenta AI dari Perguruan Tinggi
-
BCA Rilis Aplikasi myBCA versi Smartwatch, Bisa Apa Saja?
-
Harga Spotify Premium di Indonesia Makin Mahal Gegara AI, Cek Daftar Harga Barunya
-
15 Kode Redeem FC Mobile 17 November: Dapatkan Ribuan Gems dan Anniversary Pack
-
Garena Rilis Game Baru Choppy Cuts, Ada Karakter Free Fire
-
Cara Mematikan Autocorrect di iPhone dengan Mudah
-
Cara Mematikan Fitur Autocorrect di HP Android agar Mengetik Bebas Gangguan
-
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2026 Lengkap
-
5 Rekomendasi Tablet Multitasking Terbaik untuk Ilustrator