Suara.com - Hujan meteor dan "bintang jatuh" mungkin indah, tetapi tampilan yang paling mengesankan hanya terjadi sekitar 10 kali setahun. Sekarang, startup Jepang yang ingin menunjukkan dirinya sebagai perusahaan "hiburan luar angkasa" pertama di dunia, mengatakan ingin mengubah bintang jatuh dari sesekali menjadi sesuatu yang dapat dipesan kapan pun Anda mau.
ALE Co. Ltd., yang berbasis di Tokyo, bertujuan untuk melakukan itu dengan satelit yang mengorbit Bumi, dimana dapat melepaskan pelet metalik untuk menghasilkan seberkas cahaya spektakuler ketika mereka jatuh melalui atmosfer dan terbakar tanpa bahaya.
Memesan hujan meteor Anda sendiri terdengar seperti kemewahan bagi orang-orang kaya dan perusahaan yang membutuhkan alat pemasaran baru yang spektakuler. Tetapi, gagasan pertunjukan langit yang diminta, diwujudkan oleh ahli astronomi Universitas Tokyo, Lena Okajima pada tahun 2001, untuk sebuah proyek dijuluki "Langit Kanvas", bisa melakukan lebih dari memanjakan keinginan orang kaya.
“Kami semua mungkin mirip dengan Elon Musk, dibesarkan di sci-fi dan janji akan hal-hal yang akan kami miliki di masa depan,” kata Josh Rodenbaugh, yang bekerja pada operasi satelit ALE.
“Bagi kami, sebagian besar dari apa yang kami ingin lakukan adalah menginspirasi orang untuk masuk ke bidang STEM [sains, teknologi, teknik dan matematika] dan berpikir tentang bagaimana kami melakukan ini.”
Mungkin juga ada komponen ilmiah dalam melakukan pertunjukan langit.
"Salah satu hal yang tidak kita ketahui dengan baik adalah atmosfer atas," kata Dr. John Crassidis, seorang profesor di Universitas di bidang teknik mekanik dan aerospace yang tidak terlibat dengan proyek ini.
Sementara itu, menurut Dr. William Schonberg, seorang profesor teknik sipil, arsitektur dan lingkungan di Universitas Sains dan Teknologi Missouri, yang tidak terlibat dengan ALE, mengetahui bagaimana benda-benda terbakar di atmosfer, juga dapat membantu para peneliti mengetahui komposisi dan asal-usul meteor sebenarnya.
"Jika Anda dapat melihat perubahan dalam kecerahan, Anda dapat mengetahui sifat asli dari apa yang masuk. Mungkin kita bisa mengetahui apa itu dan dari mana asalnya," kata Schonberg.
Baca Juga: Wah... Hujan Meteor, 20 Bintang Jatuh per Jam
Pada bulan Desember, ALE berencana untuk menempatkan satelit pelet tunggal ke orbit pada ketinggian sekitar 220 mil. (Untuk konteks, Stasiun Luar Angkasa Internasional mengorbit pada ketinggian sekitar 250 mil.)
Pelanggan dapat memesan pertunjukan langit pada waktu dan tempat tertentu. Ketika panggilan masuk, perusahaan akan mengirim sinyal memerintahkan satelit untuk melepaskan pelet pada titik yang tepat di orbitnya sehingga potongan logam akan jatuh dan terbakar secara spektakuler tepat di tempat yang mereka inginkan.
Rodenbaugh mengatakan, perhitungan menunjukkan bahwa bintang jatuh palsu akan terlihat oleh siapa pun dalam radius 100 kilometer (62 mil) dari jatuhnya mereka melalui atmosfer.
"Jadi meskipun titik harga untuk bintang jatuh individu mungkin cukup tinggi, banyak orang akan bisa menikmatinya," katanya.
Jika semua berjalan sesuai rencana, ALE akan mengirim satelit kedua pada musim panas 2019, dengan demonstrasi pertama dari pertunjukan langit pribadi untuk datang di acara publik di Hiroshima pada tahun 2020. Pada akhirnya, perusahaan berharap untuk meluncurkan satelit di Bumi sehingga masyarakat dapat memesan hujan meteor buatan.
ALE belum menetapkan harga untuk layanan ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Tak Perlu Keluar Aplikasi Lagi! Gemini Segera Bisa Multitasking di Android
-
5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
-
LG Siap Unjuk Robot Humanoid untuk Urusan Rumah di CES 2026, Ini Bocorannya
-
Xiaomi 17 Ultra Leica Edition Ludes dalam Hitungan Menit, Diburu Kolektor dan Fotografer
-
Menutup 2025, Apple Pensiunkan 25 Produk Sekaligus: Era Lama Resmi Berakhir
-
5 Laptop Murah Terbaik 2025 untuk Mahasiswa yang Bisa Multitasking, Awet Dipakai Sampai Wisuda
-
Bocoran Render Tecno Pova Curve 2 5G Muncul, Baterai 8.000mAh Siap Guncang Pasar Mid-Range
-
5 HP dengan Stylus Pen Paling Murah, Spek Mewah untuk Multitasking
-
Waspada! Di Balik Keindahan Pandora, 'Avatar 3' Jadi Umpan Empuk Penjahat Siber
-
Akhirnya Bisa Ganti Alamat Gmail! Google Uji Fitur yang Sudah Lama Dinanti Pengguna