Suara.com - Angin puting beliung melanda kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung pada Jumat sore (11/1/2019), sekitar pukul 15.12 WIB dan menyebabkan beberapa rumah rusak dan beberapa atap rumah terbawa angin.
Kepala Stasiun BMKG Bandung, Toni Sukma Wijaya di Bandung, Jumat menjelaskan kondisi atmosfer berdasarkan citra satelit Himawari terpantau awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus meliputi wilayah Bandung bagian timur.
"Pengukuran pos hujan observasi yang tercatat di Pos Hujan Cileunyi, kurang dari satu jam tercatat 16 mm, masuk dalam kategori curah hujan dengan intensitas lebat," ujar Toni saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Hujan dan pembentukan angin di Bandung Timur tersebut disebabkan baik oleh faktor regional dan global. Dari sisi regional, adanya pertemuan massa udara di sekitar Jabar dan belokan angin (shearline) di Jawa Barat bagian tengah.
Kemudian faktor global, karena terdapat anomali suhu permukaan laut di perairan Jawa Barat yang cenderung hangat sehingga berpeluang terjadi pembentukan awan konvektif potensial hujan.
"Dari pantauan citra radar terdeteksi adanya pembentukan awan konvektif dengan kategori hujan sedang-lebat dan ketinggian puncak awan bisa mencapai 14 km pada pukul 15.12 WIB," Kata dia.
Pelaporan data pengamatan permukaan di Stasiun Geofisika Bandung, suhu Maksimum pada tanggal 11 Januari 2019 pukul 14:00 WIB sebesar 29,3 C, dengan kelembapan udara sekitar 59 persen.
Pada saat awal pembentukan awan cumulonimbus (Cb) di siang menjelang sore hari, pada pukul 15.00 WIB suhu tercatat 27,0 C dengan kelembapan udara sekitar 67 persen.
Mengingat Jawa Barat masuk dalam puncak musim hujan, Toni mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada, serta menjauhi pohon-pohon yang rindang atau bangunan-bangunan yang rapuh.
"Usahakan tidak keluar rumah di saat hujan lebat disertai angin kencang, petir atau kilat. Bagi pengendara motor agar menghindari genangan air dan tidak berteduh di bawah pohon saat hujan lebat disertai angin," kata Toni. (Antara)
Berita Terkait
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai: Ini 4 Ancaman yang Wajib Anda Ketahui dan Cara Menghadapinya
-
Angin Puting Beliung Hantam Koja Jakut saat Warga Sahur, Puluhan Rumah hingga Mobil Rusak
-
Angin Puting Beliung Porak-poranda Leuwiliang Bogor, Mobil Ringsek, Rumah Dinas Camat Hancur
-
Bencana Alam Meluluhlantakkan Pamijahan Bogor, Dua Orang Dikabarkan Tewas, Empat Luka
-
Hujan Deras dan Angin Kencang Lumpuhkan Sejumlah Wilayah di Bogor, Ini Penampakannya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa