Suara.com - Ketika gawai (laptop dan ponsel) yang dimiliki seseorang terinfeksi malware atau virus, kata jengkel mungkin tidak cukup menggambarkan kondisi orang tersebut. Pasalnya, nilai data-data yang tersimpan dalam gawai lebih mahal ketimbang harga gawai itu sendiri.
Agar tidak mengalami hal tersebut, Dony Koesmandarin selaku Territory Channel Manager, Kaspersky South East Asia memberikan tips untuk melindungi gawai dari serangan malware, seperti yang berikut ini.
1. Pilih aplikasi sesuai kebutuhan
"Pilih aplikasi yang benar-benar kita butuhkan. Karena saat menginstal, aplikasi akan meminta akses pribadi, seperti kontak, lokasi, dan lainnya. Jika kita memilih aplikasi asal-asalan, maka malware akan dengan mudah untuk me-running perangkat kita," ujar Dony.
Oleh karena itu, Dony juga meminta agar pemilik gawai mengunduh aplikasi yang benar-benar mereka butuhkan. Selain itu, usahakan juga untuk melihat komentar dari orang-orang yang sudah menginstall aplikasi agar bisa mendapatkan gambaran penilaian dari aplikasi yang akan kita unduh.
2. Selalu update device
Dari waktu ke waktu, malware terus berkembang agar bisa menembus sistem keamanan perangkat. Dony mengatakan bahwa pembaruan perangkat merupakan langkah yang tepat untuk mengantisipasi ancaman malware baru.
"Biasanya kan penyakit datang satu paket dengan obatnya. Malware dan antivirus juga begitu. Semakin banyak malware baru ditemukan, pembaruan sistem perangkat juga semakin intensif," katanya.
3. Jangan pinjamkan device ke sembarang orang
Baca Juga: Sepanjang 2018, Jumlah Malware Ransomware Naik Lebih dari 40 Persen
Inilah kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang Indonesia. Meminjamkan gawai, seperti ponsel atau laptop, kepada orang lain artinya memberikan akses baginya untuk menggunakan perangkat pribadi.
Agar tidak mudah terinfeksi malware, Dony menyarankan untuk tidak meminjamkan gawai kepada sembarangan orang, apalagi orang yang tidak dikenal.
"Saya sering menemukan orang di Indonesia yang dengan mudahnya meminjamkan device mereka ke orang lain. Padahal, isi dari ponsel atau laptop itu bersifat pribadi. Jadi, lebih berhati-hati (dalam memilih orang). Saat ini, untuk menduplikasi data dari device bisa hanya dalam waktu 2 detik saja," pungkas Dony.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Game Survival Baru dari Kreator PUBG Telah Tiba, Early Access Dibuka
-
Item GTA 6 Muncul di GTA Online? Petunjuk Baru di Tengah Penantian Panjang
-
Studi Baru Ungkap Lebah Bumblebee Bisa Dilatih Mengenali Kode Morse
-
7 Rekomendasi Tablet Ringan untuk Freelancer, Enteng Dibawa ke Mana-Mana
-
Bola Emas Misterius di Dasar Laut Alaska, Bikin Bingung Para Ilmuwan
-
Wikipedia hingga ChatGPT Terancam "Kiamat Internet", Koalisi Damai Desak Komdigi Cabut Aturan PSE
-
vivo X300 Series Resmi di Indonesia: Kamera Gahar, Baterai Monster, Mulai Rp 14 Jutaan
-
5 Tablet Dual OS Spek Kencang, Bikin Kuliah dan Kerja Makin Naik Performa
-
Solusi Cerdas Ini Diklaim Mampu Genjot Penjualan Hingga 50 Persen
-
27 Kode Redeem FF 21 November 2025, Flower of Love dan Skin FFWS Gratis